wartaperang - Otoritas Palestina pada hari Minggu mengatakan bantuan keuangan langsung oleh Iran kepada keluarga Palestina yang tewas dalam gelombang lima bulan kekerasan tidak akan diterima.

Teheran mengumumkan bantuan pekan lalu akan ditawarkan kepada keluarga Palestina yang tewas dalam gelombang kekerasan yang meletus pada bulan Oktober, namun PA (Palestina Authority) mengatakan bantuan tersebut harus mengikuti jalur resmi.

Juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeina, dikutip oleh media lokal, mengatakan langkah dalam membagi-bagikan dana tersebut melewati kewenangan dan akan merupakan gangguan ilegal dalam urusan internal Palestina.

"Iran harus mengirim uang melalui jalur resmi ke Martir (PA) dan Yayasan Tahanan daripada mengandalkan rute informal dan berputar-putar," kata Abu Rudeina.

Duta besar Iran untuk Lebanon, Mohammad Fathali, mengatakan pada hari Rabu bahwa Teheran akan menawarkan $ 7.000 untuk masing-masing keluarga Palestina yang tewas dalam apa yang disebut "Yerusalem intifada".

http://forticeoffice.com/ .adv - Iran juga akan memberikan sampai $ 30.000 kepada keluarga Palestina yang rumahnya telah dihancurkan oleh Israel karena anggota keluarganya dituduh melakukan serangan anti-Israel, ia mengatakan pada konferensi pers di Beirut.

Uang yang dijanjikan ini diluar bantuan bulanan yang dibayarkan sejak tahun 1987 oleh sebuah lembaga Iran untuk keluarga Palestina yang tewas, katanya.

Gelombang kekerasan di Israel dan wilayah Palestina sejak Oktober telah menewaskan 177 warga Palestina serta 28 warga Israel, seorang Amerika, seorang Sudan dan Eritrea, demikian menurut jumlah total dari AFP.

Sebagian besar warga Palestina yang tewas dalam kekerasan itu dibunuh oleh pasukan Israel sambil membawa pisau, senjata dan serangan serudukan mobil, demikian menurut pihak berwenang Israel.

Lainnya ditembak mati oleh pasukan Israel selama bentrokan dan demonstrasi.

Iran telah dituduh memberikan dukungan kepada Hamas, yang menjalankan Jalur Gaza dan merupakan saingan partai Fatah Presiden Palestina Mahmud Abbas. Fatah sendiri mendominasi Otoritas Palestina.

Ekonom Palestina telah mempertanyakan apakah Iran akan mampu mendistribusikan bantuan kepada keluarga langsung melalui bank karena bisa dianggap "pendanaan terorisme."

Sehari setelah pengumuman Iran, Israel mengecam keputusan tersebut, dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan itu menunjukkan Teheran "terus membantu terorisme."

sumber: al-arabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top