wartaperang - Turki pada hari Senin menuduh Rusia dari "kejahatan perang yang jelas" setelah serangan rudal Rusia menghantam sebuah wilayah di Suriah utara menewaskan puluhan orang, dan memperingatkan para pejuang milisi Kurdi di sana bila mereka akan menghadapi "reaksi paling keras" jika mereka mencoba untuk merebut sebuah kota dekat perbatasan Turki.

Serangan yang didukung oleh pemboman Rusia dan milisi Syiah yang didukung Iran telah membawa tentara Suriah masuk ke dalam sejauh 25 km dari perbatasan Turki. Miisi Kurdi YPG - yang menganggap Turki sebagai kekuatan yang memusuhi pemberontakan mereka - telah mengeksploitasi situasi, merebut tanah dari pemberontak Suriah untuk memperpanjang kehadirannya di sepanjang perbatasan.

Hampir 50 warga sipil tewas ketika rudal menghantam setidaknya lima fasilitas medis dan dua sekolah di daerah yang dikuasai pemberontak Suriah pada hari Senin, menurut PBB, yang disebut sebagai serangan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.

http://forticeoffice.com/ adv. - Setidaknya 14 tewas di kota utara Azaz, kubu pemberontak terakhir yang dekat dengan perbatasan Turki, ketika rudal menghantam sebuah rumah sakit anak-anak dan sekolah dimana para pengungsi berlindung, seorang tenaga medis dan dua warga mengatakan. Rudal juga menghantam sebuah rumah sakit di kota Marat Numan di provinsi Idlib, selatan Aleppo.

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan rudal Rusia telah menghantam bangunan dan bahwa banyak warga sipil termasuk anak-anak yang menjadi korban tewas. Kementerian luar negeri Turki menuduh Rusia melakukan "kejahatan perang yang jelas."

Tapi Menteri Kesehatan Rusia Veronika Skvortsova mengatakan serangan udara Rusia menargetkan posisi infrastruktur dari Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dan dia tidak punya alasan untuk percaya bahwa pesawat-pesawat Rusia membom situs sipil di Idlib.

"Kami yakin bahwa (ada) tidak bisa serangan itu dilakukan oleh pasukan pertahanan kami. Hal ini bertentangan ideologi kita," katanya di Jenewa. Duta Besar Suriah untuk Rusia mengatakan pesawat tempur Amerika Serikat lah yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Penasehat Keamanan nasional Gedung Putih Susan Rice, pada hari Senin, mengutuk dalam "istilah terkuat" terhadap pemboman secara intensif yang terjadi di Suriah utara, menambahkan bahwa itu berlawanan dengan komitmen untuk mengurangi permusuhan yang dibuat oleh negara-negara besar pekan lalu di Munich.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top