wartaperang - Pasukan Khusus Perancis telah dikerahkan di Libya untuk melawan kelompok Negara Islam, harian Prancis Le Monde melaporkan pada hari Rabu - memicu penyelidikan resmi untuk kemungkinan dari kebocoran informasi rahasia.

Le Monde mengatakan pasukan khusus dan anggota dinas keamanan eksternal DGSE hadir di Libya untuk "operasi rahasia" terhadap gerilyawan Negara Islam yang diperkirakan berjumlah beberapa ribu di negara yang chaos dan penuh bekas luka.

Harian ini juga mengklaim bahwa serangan udara pada bulan November yang menewaskan pemimpin tingkat tinggi dari Negara Islam yang ada di Libya, Abu Nabil, telah "diprakarsai oleh Paris."

Pejabat Prancis mengatakan telah meluncurkan penyelidikan atas kebocoran informasi ini ke publik.

"Penyelidikan harus menentukan apakah informasi lebih detail yang telah dilindungi oleh aturan kerahasiaan pertahanan terungkap dalam artikel ini," kata seorang sumber yang dekat dengan Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian.

"Ketika operasi rahasia sedang berlangsung, tujuannya adalah untuk memastikan informasi ini tidak diungkapkan untuk keamanan orang-orang dan operasi itu sendiri," kata sumber itu.

Sebuah pelanggaran terhadap kerahasiaan pertahanan diancam hukuman hingga tiga tahun penjara dan denda sejumlah 45.000 euro ($50.000).

Perancis dan negara-negara Barat lainnya telah sepakat bahwa aksi militer diperlukan untuk mengusir Negara Islam di Libya, yang telah memanfaatkan kekacauan yang disebabkan oleh penggulingan diktator Muammar Qaddafi pada 2011.

Tapi ia ingin pemerintah persatuan nasional di tempat untuk meminta bantuan sebelum membuat intervensi formal.

Negara Islam di Libya telah mendapatkan pijakan di beberapa daerah di Benghazi dan kota kelahiran bekas pemimpin Libya Qadaffi yaitu Sirte.

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Beberapa bulan yang lalu Amerika Serikat telah menyerukan agar segera diambil tindakan nyata atas kehadiran Negara Islam di Libya. Beberapa minggu lalu jet-jet tempur Amerika Serikat telah melakukan serangan terhadap posisi dari Negara Islam dan membunuh hampir 50 orang anggota dari Negara Islam termasuk 2 diplomat Serbia yang diculik di tahun sebelumnya.

Libya sendiri masih dalam usaha mereka untuk membentuk pemerintah persatuan dimana susunan kabinet yang dibentuk telah diajukan beberapa kali namun mendapatkan tentangan kadang dari kubu pemerintah yang diakui oleh dunia internasional atau dari kubu saingan dari kelompok islamis.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top