wartaperang - Presiden Barack Obama telah berjanji untuk tidak membiarkan Negara Islam (ISIS/IS) membangun basis di Libya, mengatakan Amerika Serikat akan mengambil tindakan di mana ada "target yang jelas."

"Kami bekerja sama dengan mitra koalisi kami lainnya memastikan bahwa, seperti yang kita lihat peluang untuk mencegah ISIS dari memiliki kekuatan di Libya, kami akan menghajar mereka," kata Obama.

"Kami akan terus mengambil tindakan di mana kami dapat meluncurkan operasi yang jelas dan target yang jelas dalam pikiran."

Kelompok militan Negara Islam telah mendirikan basis dengan ribuan pejuang di kota pesisir Sirte.

Kota ini adalah kota kelahiran mendiang diktator Muammar Gaddafi, dimana kota ini dekat dengan pelabuhan strategis dimana Negara Islam bisa menggunakannya untuk menjual minyak dari ladang minyak yang ada dan memberikan sumber pendapatan yang menguntungkan.

"Tragedi Libya selama beberapa tahun terakhir adalah Libya memiliki populasi yang relatif kecil dan banyak kekayaan minyak, dan bisa benar-benar berhasil," kata Obama.

Sejak pemberontak dan kekuatan udara Barat menggulingkan rezim Gaddafi pada tahun 2011, negara ini telah secara efektif kekurangan campur tangan pemerintah.

Pada awal Qadaffi di gulingkan, Libya terpecah oleh dua kekuatan besar dimana pemerintah resmi yang diakui oleh dunia Internasional akhirnya terpinggirkan dan mengambil tempat jauh di sebelah timur dari Libya. Sedangkan kekuatan lainnya adalah kelompok Islam militan yang membentuk pemerintahan sendiri dan berhasil merebut Tripoli.

Kedua pasuakan ini terus berseteru saling memperebutkan kekuasaan sampai akhirnya muncul kekuatan Negara Islam yang semakin lama semakin kuat di Libya. Dengan hadirnya Negara Islam di Libya, hal ini menjadi pemicu kedua kelompok saingan untuk bersatu dan membentuk pemerintah persatuan.

Meskipun demikian, terlihat perbedaan masih terjadi dimana pemerintah persatuan yang dibentuk masih urung juga terbentuk dengan beberapa kali mendapatkan kontra dari kedua belah pihak.

Negara Islam dengan sangat baik memanfaatkan kekosongan kekuasaan yang ada dan terus melebarkan pengaruhnya di Libya. Di sinyalir Libya menjadi tempat pelatihan dari para militan Negara Islam sebelum mereka dikirim ke Irak atau Suriah. Pihak barat juga sangat khawatir akan kehadiran Negara Islam di Libya mengingat wilayah libya dengan Eropa hanya terpaut oleh sebuah laut yang tidak begitu lebar.

sumber: alarabiya, za, google
oleh: n3m0

Advertising - Baca Juga : Ngantor Pakai Motor Siapa Takut

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top