wartaperang - Rusia menembakkan Intercontinental Ballistic Missile ( ICBM ) pada Selasa di tengah meningkatnya ketegangan dengan negara-negara Barat atas penyebaran pasukannya di wilayah Krimea Ukraina.

Pasukan Roket Strategis meluncurkan rudal Topol RS-12M dari wilayah Astrakhan selatan. Hulu ledak boneka mencapai target di Kazakhstan, juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Yegorov mengatakan kepada kantor berita milik pemerintah RIA, menurut Reuters.

Rudal RS-12M sepanjang 20 meter yang dikenal di NATO sebagai SS-25 Sickle, pertama kali dimasukkan ke dalam layanan pada tahun 1985, enam tahun sebelum runtuhnya Uni Soviet. Rudal ini dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir dan memiliki jangkauan 10.500 km.

Tempat peluncuran, Kapustin Yar, berada di dekat Sungai Volga sekitar 450 km sebelah timur dari perbatasan Ukraina. Kazakhstan - sekutu Rusia di kelompok keamanan pasca Soviet - berada lebih jauh ke timur.

Seorang pejabat AS mengatakan Amerika Serikat telah menerima pemberitahuan secara baik dari Rusia menjelang tes dan bahwa pemberitahuan dikirimkan sebelum terjadinya krisis di Krimea.

Rusia melakukan peluncuran uji ICBM yang cukup sering dan sering mengumumkan hasilnya, sebuah praktek dipandang untuk mengingatkan Barat tentang kekuatan nuklir Moskow.

Rusia dan Amerika Serikat menandatangani kesepakatan terbaru dalam serangkaian perjanjian membatasi jumlah ICBM pada tahun 2010.

Turki Kerahkan Jet

Pengumuman pengujian ICBM datang setelah sebuah pesawat pengintai Rusia terbang di dekat pantai Laut Hitam Turki, mendorong Angkatan Udara Turki mengerahkan delapan jet tempur F-16.

Insiden itu terjadi pada hari Senin dan pesawat Rusia tetap di wilayah udara internasional, menurut pernyataan di situs Staf Umum militer.

Semenanjung Ukraina di Krimea, yang menjorok ke utara dari Laut Hitam adalah pusat dari sebuah kebuntuan yang sedang berlangsung antara Rusia dan pemerintahan Ukraina baru yang pro-Barat. Turki adalah Anggota NATO yang berada di pantai selatan Laut Hitam.

Kapal perang Rusia menyeberangi Bosphorus

Sementara itu, dua kapal perang Rusia melintasi Selat Bosphorus Turki pada Selasa, menuju ke Laut Hitam, media Turki melaporkan.

Kantor berita Anatolia milik pemerintah Turki memperlihatkan gambar dari salah satu kapal perang, mengatakan Rusia telah memanggil kapal kembali ke pangkalan armada Laut Hitam untuk memperkuat kehadiran militernya di Krimea.

Sebuah kapal Ukraina juga terlihat melintasi Selat Dardanelles di lepas pantai barat Turki dan diperkirakan akan memasuki Laut Hitam, kata lembaga itu.

Rusia menggerakkan armadanya setelah Amerika Serikat menghentikan semua kerja sama militer dengan Rusia, termasuk latihan militer dan kunjungan pelabuhan.

Pengumuman dilakukan pada hari Senin oleh Pentagon terjadi beberapa jam setelah Presiden Barack Obama memperingatkan bahwa pemerintah AS akan melihat serangkaian sanksi ekonomi dan diplomatik yang akan mengisolasi Moskow, Reuters melaporkan.

Amerika Serikat juga menghentikan pembicaraan perdagangan dan investasi dengan Rusia.

"Kami menyerukan kepada Rusia untuk menurunkan ketegangan krisis di Ukraina dan pasukan Rusia di Krimea untuk kembali ke pangkalan mereka", kata juru bicara Pentagon Laksamana John Kirby dalam sebuah pernyataan.

Juga pada hari Senin, Obama mengatakan bahwa Rusia melanggar hukum internasional karena intervensi militernya di Ukraina.

Obama mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin perlu mengizinkan pemantau internasional untuk menengahi kesepakatan di Ukraina supaya bisa diterima semua orang Ukraina, menurut Reuters.

AS sedang menimbang-nimbang responnya terhadap gerakan tanpa berdarah Rusia ke Krimea. Meskipun mendapat kecaman internasional, Putin telah menunjukkan sedikit tanda menurunkankan dukungan namun Rusia terlihat telah membangun barisan kendaraan lapis baja dekat Krimea dan sepertinya hal itu dilakukan sebagai unjuk kekuatan.

"Seiring berjalannya waktu, hal ini akan membebani biaya bagi Rusia secara proporsional. Dan sekarang adalah waktu bagi mereka untuk mempertimbangkan apakah mereka dapat melayani kepentingan mereka dengan cara diplomasi dibanding menggunakan kekerasan" kata Obama.

sumber: alarabiya

Advertising - Baca Juga : Mencapai Puncak Karir

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top