Courtesy of Zaman Al-Wasl - Serangan jet tempur Rusia
wartaperang - Pesawat-pesawat tempur Suriah dan Rusia telah melakukan setidaknya 30 serangan di pedesaan utara provinsi Homs, menargetkan wilayah yang dikuasai pemberontak oleh bom yang dilarang secara internasional, demikian menurut aktivis Kamis, 48jam sebelum gencatan senjata sementara yang direncanakan mulai berlaku.

Seorang komandan Ahrar al-Sham mengatakan kepada Zaman al-Wals bahwa tentara rezim yang didukung oleh jet Rusia telah meningkatkan serangan terhadap provinsi Homs dan Hama. Serangan yang tidak pernah berhenti sejak 45 hari lalu, tambahnya.

Serangan militer di Homs utara telah mengurung 120.000 orang di Homs utara sejak pertengahan Januari, memburuknya kelaparan dan pasien tidak mampu untuk mendapatkan perawatan medis telah meningkatkan resiko tewasnya penduduk, demikian menurut laporan U.N..

Pemboman udara juga telah dilakukan pada desa yang di dominasi Turkmen yaitu kota Harbanfaseh di Hama, demikian kata penduduk.

Rezim mengatakan pada hari Selasa telah menerima untuk menghentikan "operasi tempur" sejalan dengan rencana gencatan senjata AS-Rusia. Namun tidak mengikut sertakan kelompok Negara Islam, Nusra Front al-Qaeda, atau kelompok terkait mereka.

Suriah mengatakan akan berkoordinasi dengan Rusia untuk memutuskan mana kelompok dan daerah yang akan dimasukkan dalam rencana "penghentian permusuhan" yang dijadwalkan berlaku pada hari Sabtu sesuai dengan rencana AS-Rusia.

Militer Assad mengatakan berhak untuk "menanggapi setiap pelanggaran oleh kelompok-kelompok ini terhadap warga Suriah atau melawan angkatan bersenjatanya".

http://forticeoffice.com/ .adv - Dalam rencana gencatan senjata ini juga disebutkan klausul bila semua pihak tidak menggunakan jeda gencatan senjata untuk memperkuat senjatanya atau mengatur posisi pasukan dari masing-masing pihak. Waktu yang ada dipergunakan untuk memberikan access bala bantuan mencapai warga-warga Suriah yang membutuhkan.

Aktivis mengatakan skeptis terhadap rencana gencatan senjata. Pasukan Bashar al-Assad tidak akan berhenti melakukan penembakan. Juga sepertinya sangat bodoh bila semua pihak tidak menggunakan waktu yang ada untuk mengkonsolidasikan kekuatan masing-masing.

Bila kesepakatan damai ini memang benar tercapai, maka bisa dipastikan Negara Islam akan mendapatkan pertempuran terberat karena mereka akan menghadapi semua pihak dengan kekuatan yang penuh.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top