wartaperang - Sebuah pengadilan Irak menjatuhkan hukuman mati kepada 40 anggota dari Negara Islam (ISIS/IS) yang telah ditangkap pada hari Kamis atas pembunuhan ratusan tentara setelah penangkapan mereka oleh kelompok militan ultra-radikal Negara Islam ketika menyapu Irak utara pada tahun 2014, demikian kata seorang juru bicara pengadilan Irak.

Pembantaian 1.700 tentara terjadi setelah mereka melarikan diri dari bekas pangkalan militer Amerika Serikat di luar kota utara Tikrit yang telah menjadi simbol kebrutalan ISIS dan kebencian sektarian kelompok pemberontak Sunni mayoritas Muslim kepada warga Syiah Irak.

Sebuah pengadilan pidana Baghdad mengeluarkan hukuman mati berdasarkan tuduhan yang disampaikan Abdul-Sattar al-Biradar, juru bicara Dewan Pengadilan Tertinggi Irak, yang menyatakan keyakinannya atas tuduhan terorisme. Tujuh terdakwa dibebaskan dan mereka dibebaskan karena kurangnya bukti.

Pasukan keamanan menangkap puluhan tersangka atas pembunuhan massal dari tentara Irak setelah merebut kembali Tikrit dari Negara Islam tahun lalu. Dua puluh empat telah dihukum dan dijatuhi hukuman mati Juli tahun lalu, dan sedang menunggu keputusan atas banding mereka. Ada lebih dari 600 tersangka yang dikatakan terlibat menurut para pejabat Irak.

Pengawas hak asasi manusia yang berbasis di London Amnesty International mengecam persidangan yang telah dilakukan karena mengarah ke hukuman mati, dan mengatakan pengadilan itu "secara fundamental cacat" dan telah menampilkan sebuah pengadilan yang "mengabaikan dan sembrono untuk keadilan dan kehidupan manusia."

Amnesty mengatakan jumlah total dari orang yang telah dihukum mati di Irak sepanjang tahun ini meningkat menjadi hampir 100 orang.

Birqdar mengatakan semua orang yang mendapatkan hukuman mati ditinjau oleh pengadilan banding. Hukum Irak menyediakan untuk banding otomatis untuk semua kasus dengan hukuman kematian dan penjara seumur hidup, bahkan jika terdakwa tidak mengajukan banding bagi mereka sendiri.

Namun, hukuman mati di Irak sering dijatuhkan setelah masa persidangan yang sangat singkat di mana terdakwa yang kurang terwakili, jarang diperbolehkan untuk memberikan bukti dan sering disiksa untuk membuat pengakuan yang kemudian digunakan untuk melawan mereka.

Gambar dari video dimana tentara Syiah menjadi sasaran tembak dari senjata mesin oleh pasukan Negara Islam, diposting online oleh ISIS. Mendapatkan peringkat sebagai salah satu tindakan yang paling mematikan dari pertumpahan darah selama satu dekade perang sektarian periodik di Irak.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

Advertising - Baca Juga : Menghadapi Bos Genit

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top