Courtesy of Zaman Al-Wasl - Armada tempur pemberontak Suriah
wartaperang - Pasukan pemberontak oposisi Suriah pada hari Minggu berhasil menahan serangan yang dilakukan oleh YPG - sayap bersenjata Kurdi Demokrat Union Party, afiliasi kelompok kurdi PKK  yang masuk dalam kelompok teroris di Suriah - di Aleppo, kota terbesar Suriah.

Pejuang dari pasukan YPG menyerang bagian Aleppo dari sebelah barat saat fajar dengan di dukung oleh pemboman udara sengit oleh Rusia, sumber-sumber kelompok pemberontak oposisi setempat melaporkan kepada Anadolu Agency.

Menurut sumber yang sama, pejuang YPG telah berhasil merebut beberapa posisi di kota Tell Rifaat (terletak di provinsi Aleppo), namun kemudian terpaksa mundur menyusul serangan balik yang dilakukan oleh pasukan pemberontak oposisi.

Setidaknya 10 pejuang dari YPG tewas dan puluhan lainnya terluka dalam pertempuran yang amat sengit itu, demikian menurut laporan sumber.

http://forticeoffice.com/ adv. - Bentrokan sporadis sementara itu terus terjadi dan dilaporkan di pinggiran kota antara pejuang dari YPG dan pasukan dari pemberontak oposisi Suriah.

Pekan lalu pasukan dari YPG dengan dukungan serangan udara dari Rusia, memulai serangan besar-besaran yang bertujuan untuk merebut daerah-daerah yang dipegang oleh kelompok oposisi di pedesaan Aleppo, merebut kendali dari beberapa desa dan bandara militer yang berada di daerah ini.

Pertempuran paling sengit saat ini terjadi di Aleppo dimana kota terbesar di Suriah ini hampir semua perwakilan dari pihak yang bertikai ada. Apakah itu dari kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda yaitu Nusra Front, pasukan dari Negara Islam, pasukan dari pemberontak oposisi moderate dukungan barat, kelompok militer dari Kurdi yaitu YPG dan pasukan-pasukan yang pro pemerintahan rezim Suriah Bashar Al-Assad.

Apa yang terjadi di Aleppo menjadi penyebab perundingan yang terjadi di Jenewa macet dimana kelompok oposisi meminta tekanan secara militer untuk dihentikan bila pembicaraan ingin dilanjutkan. Rusia sendiri menyatakan sepakat dengan Amerika Serikat untuk menghentikan perselisihan di atas kertas, namun dalam kenyataannya di lapangan, Rusia tetap melanjutkan operasi militer lewat udara untuk mendukung pergerakan dari pasukan pendukung rezim Suriah.

Suriah telah terkunci dalam perang saudara sejak awal 2011, ketika rezim Presiden Bashar al-Assad menumpas protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga.
Sejak itu, lebih dari 260.000 orang telah tewas dan lebih dari 10 juta orang menjadi pengungsi, demikian menurut angka PBB.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top