Courtesy of Anadolu Agency |
Seorang juru bicara WHO mengatakan dalam konferensi pers di Jenewa pada hari Selasa: "Lebih dari 540 orang telah tewas dan sekitar 1.700 lainnya luka-luka akibat kekerasan di Yaman sejak 19 Maret."
Komentar itu muncul sehari setelah badan anak PBB UNICEF mengatakan bahwa anak-anak tewas dan luka-luka ketika konflik yang sedang berlangsung intensif selama beberapa minggu terakhir.
Perwakilan UNICEF Yaman Julien Harneis mengatakan dari ibukota Yordania Amman: "Setidaknya 74 anak tewas dan 44 lainnya luka-luka."
"Anak-anak membayar harga termahal untuk konflik ini. Mereka dibunuh, cacat dan terpaksa meninggalkan rumah mereka, kesehatan mereka terancam dan pendidikan mereka terganggu."
Kondisi Berbahaya
"Lebih dari 100.000 orang telah meninggalkan rumah mereka sejak serangan udara koalisi yang dipimpin Saudi mulai 24 Maret dan rumah sakit berada di bawah tekanan yang meningkat karena mereka berjuang untuk mengelola korban massal dengan persediaan terbatas", menurut UNICEF.
UNICEF mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Setidaknya tiga petugas kesehatan termasuk sopir ambulans tewas ketika beberapa pejuang menargetkan rumah sakit dan fasilitas medis."
Dr. Gamila Hibatullah dari UNICEF di Aden mengatakan: "Kondisinya sangat berbahaya dimana sekarang Rumah sakit meluap, dan bahkan ambulans telah dibajak."
Yaman telah muncul dan berada di ambang perang saudara dalam beberapa bulan terakhir, dengan gerakan Syiah Houthi yang kuat berusaha untuk memperluas pengaruhnya di luar ibukota, Sanaa, yang menyerbu September lalu.
Posisi Houthi di Yaman telah menjadi target serangan oleh pesawat tempur sejak 24 Maret dari negara-negara yang berpartisipasi dalam kampanye yang dipimpin Saudi.
sumber: ZA
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar