Courtesy of Zaman Al-Wasl
wartaperang - Kelompok Fatah Army, tentara Islam yang kuat menangkap pada hari Rabu 12 militan di provinsi Idlib utara, mengatakan mereka melakukan serangkaian pembunuhan dan penculikan, kata sumber-sumber di lapangan.

Sel yang aktif di kota Ariha adalah anggota Jaish al-Thuwar, unit kunci dalam Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin Kurdi.

Fatah Army, atau Tentara Conquest, adalah sebuah aliansi kelompok-kelompok Islam termasuk Ahrar al-Sham dan al-Nusra Front, yang mengontrol sebagian besar provinsi Idlib.

Sementara itu, rezim Suriah mengerahkan tentara dan pejuang dari milisi sekutu syiah di Joreen kamp di Ghab Plain, terus bergerak berusaha untuk meluncurkan serangan besar terhadap pemberontak di Hama dan Idlib, kata sumber militer.

Perwira tentara, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan serangan yang direncanakan akan dipimpin oleh Rusia untuk merebut kembali pedesaan utara Hama dan pedesaan selatan provinsi Idlib.

Rusia, secara de facto berkuasa dalam kelompok sekutu di Suriah, mengambil keuntungan dari  perjanjian 'Penghentian Permusuhan' atau gencatan senjata yang mulai berjalan pada tanggal 27 Februari.

Mobilisasi dan regrouping berjalan sangat pesat, tambah sumber itu.


Peran Langsung Rusia

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Kamis bahwa penasihat militer Rusia memainkan peran langsung dalam perencanaan operasi untuk membebaskan kota kuno Palmyra dari militan Negara Islam.

Pesawat-pesawat tempur Rusia melakukan total sekitar 500 serangan mendadak, memukul lebih dari 2.000 target Negara Islam di daerah Palmyra dalam periode 07-27 Maret, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Pada hari Kamis, unit pertama dari ahli penjinak ranjau Rusia telah tiba di Suriah untuk untuk membersihkan Palmyra, kantor berita Rusia mengutip Kementerian Pertahanan mengatakan pada hari Kamis.

Di Suriah timur, setidaknya 21 anggota Negara Islam tewas dalam serangan udara di kota Deir al-Zor, kelompok monitoring mengatakan pada hari Kamis.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan tidak jelas angkatan udara negara mana yang melakukan serangan terhadap posisi Negara Islam di al-Husseiniya, sebuah distrik barat laut Deir al-Zor.

Lima belas militan Negara Islam tewas adalah orang asing, dan beberapa sudah terkubur, katanya.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top