wartaperang - Pasukan Yaman yang didukung oleh helikopter Apache dari koalisi pimpinan Saudi merebut kota Houta dari militan Al-Qaeda setelah baku tembak pada Jumat pagi, kata seorang pejabat militer setempat.

Beberapa jam kemudian, sebuah bom mobil meledak di luar gedung kementerian luar negeri di kota Yaman selatan Aden, yang tidak menimbulkan korban, kata pejabat lokal lain.

Merebut kembali Haute, ibukota daerah provinsi Lahj selatan yang telah dikuasai oleh militan sejak musim panas lalu, merupakan salah satu terobosan paling penting oleh pemerintah Yaman dalam melawan pasukan Al-Qaeda yang telah mengambil keuntungan dari lebih dari satu tahun perang untuk merebut beberapa wilayah Yaman.

Pasukan pemerintah memulai serangan mereka saat fajar dan berhasil setelah beberapa jam serangan udara dan pertempuran berat, pejabat militer mengatakan kepada Reuters.

"Kampanye untuk mengontrol Houta telah selesai dan telah dibersihkan dari Al-Qaeda dan elemen ekstrimis," katanya. Beberapa orang tewas dan luka-luka di kedua sisi dan 48 militan ditangkap, tambahnya.

Arab Saudi dan sebagian besar sekutu Teluk Arab memasuki perang sipil Yaman pada 26 Maret tahun lalu dalam mendukung pemerintah Yaman yang diakui secara internasional setelah pemerintahnya terusir ke pengasingan oleh kelompok milisi syiah Houthi sekutu Iran.

Di tengah kekacauan keamanan di negara miskin Yaman, Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) merebut kota pelabuhan Mukalla dan memperluas wilayah yang mereka kontrol sekitar 600 km (370 mil) di sepanjang pantai selatan Yaman menuju kursi pemerintah di Aden.

Pasukan yang setia kepada Presiden Abdu-Rabbu Mansour Hadi telah berulang kali diserang oleh Al-Qaeda dan militan Negara Islam ketika administrasi yang sedang diperangi berjuang untuk mengamankan Aden dan provinsi-provinsi selatan.

Sebuah penyelidikan Reuters bulan ini mengungkapkan bahwa kelompok Al-Qaeda mendapatkan sampai $2 juta setiap hari dengan mengenakan pajak impor barang dasar dan bahan bakar.

Saetelah Houta, AQAP telah menderita beberapa kerugian teritorial disamping kampanye serangan udara dan serangan pesawat tak berawak AS yang meningkat.

Dalam sebuah cerita terkait, milisi Houthi dan pasukan yang bersekutu milik mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh yang digulingkan terus melakukan pelanggaran gencatan senjata yang diumumkan lima hari lalu, Al-Arabiya News Channel melaporkan Jumat.

Gencatan senjata akan membuka jalan bagi pembicaraan damai yang disponsori PBB di Kuwait pada 18 April. Bentrokan berlangsung di barat dari Taiz, khususnya di daerah sekitar Brigade 35 pemerintah dimana milisi mencoba untuk merebutnya.

sumber: al-arabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top