Bendera Nusra Front di pegang oleh pejuang ISIS
wartaperang - Pasukan Negara Islam (ISIS/IS) dan Nusra Front terlibat pertempuran sengit di kamp pengungsi Yarmouk di selatan Damaskus, namun mereka juga telah membuat pertukaran tawanan pada Rabu pagi, demikian menurut wartawan lokal kepada Zaman Al-Wasl.

Ketika pertempuran sengit memasuki hari ketujuh di kamp Palestina, Nusra Front telah mengembalikan kepada Negara Islam dua pejuang yang terluka dan mendapatkan 3 pejuangnya sebagai imbalan.

Pihak-pihak garis keras yang bertikai mencapai kesepakatan gencatan senjata pada minggu lalu yang berlangsung selama satu hari saja.

Juga pada hari Rabu, 4 pejuang Negara Islam yang berada di bawah pengepungan di distrik al-Shuhada telah menyerah kepada Nusra Front.

Namun dari berita yang dilansir oleh Aamaq, kantor berita yang erat dengan Negara Islam, pada hari Selasa, Negara Islam mengklaim pasukannya telah mengambil alih sebagian dari kamp Palestina Yarmouk yang sebagian besar berada di bawah kendali al Nusra Front selama setahun terakhir.

Sebuah suara yang terdengar melalui video yang diposting mengatakan mereka telah menguasai benteng al-Orouba. Markas Al Nusra Front yang dikatakan berada di daerah Al-Orouba, berdekatan dengan stadion di kamp. Sebuah dokumen yang dirilis oleh Kelompok Aksi untuk Palestina dari Suriah mengatakan tahun lalu terkait tempat yang pernah dijadikan sebagai markas Nusra Front ini.

Suara itu juga mengatakan mereka telah menguasai 'Joulani Front' mengacu pada pemimpin al-Nusra Front Abu Mohammed al-Joulani.

Pejuang Negara Islam mengangkat bendera Al-Nusra Front di akhir video, di dekat sebuah masjid.

Cabang Al-Qaeda di Suriah yaitu Nusra Front mendorong keluar pejuang Negara Islam dari Yarmouk pada bulan April 2015 dan merupakan kelompok utama yang mengontrol semua hal yang berada di dalam kamp.

Kamp yang terletak di pinggiran ibukota Suriah Damaskus, didirikan pada tahun 1957 sabagai rumah bagi warga Palestina. Kamp ini adalah rumah bagi sekitar 160.000 warga Palestina sebelum konflik Suriah dimulai pada tahun 2011, pengungsi dari perang 1948 dari berdirinya negara Israel dan keturunan mereka.

Nusra Front dituduh oleh para pesaingnya tahun lalu memfasilitasi masuknya militan Negara Islam ke dalam kamp. Meskipun mereka bersaing di tempat lain di Suriah, namun juga berbagi kebencian terhadap Aknaf al-Maqdis yang telah mengambil sebagian kontrol dari kamp.

sumber: ZA, JPOST

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top