wartaperang - Pemberontak moderat Suriah merebut kota di Suriah selatan dari kelompok yang setia kepada Negara Islam (ISIS/IS) hanya sehari setelah para pejuang merebut kota lain dari militan garis keras dalam serangan pemberontak terpisah di utara, sumber pemberontak dan kelompok monitoring mengatakan.

Para pemberontak pada hari Jumat telah berhasil merebut desa Tasil di provinsi Deraa yang dekat dengan perbatasan Yordania dan dataran tinggi Gollan yang di duduki oleh Israel, sumber dan Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia mengatakan.

Mereka mengusir pejuang dari Brigade Martir Yarmouk dan Gerakan Muthanna Islam, yang mereka katakan adalah kelompok yang setia kepada Negara Islam.

"Pertempuran kami terus melawan mereka, sampai kita telah membersihkan wilayah mereka," kata Abu Ghaith al-Shami, juru bicara kelompok Halawiyat Seif al-Sham yang merupakan bagian dari aliansi pemberontak di selatan.

Dia menggambarkan serangan terbaru terhadap militan garis keras sebagai "kampanye melebar terhadap Daesh", menggunakan akronim bahasa Arab yang biasa disematkan untuk Negara Islam oleh para musuhnya.

Itu adalah pukulan kedua ditangani oleh pemberontak melawan Negara Islam atau pejuang yang terkait dengan Negara Islam dalam beberapa hari.

Dalam serangan terpisah di utara negara dekat perbatasan Turki pada hari Kamis, pasukan pemberontak juga mengambil alih sebuah kota yang telah menjadi kubu utama Negara ISlam di pedesaan utara Aleppo.

Sebuah penghentian perjanjian permusuhan di Suriah yang dimulai pada 27 Februari telah memperlambat pertempuran di beberapa daerah di Suriah barat tetapi belum menghentikan kekerasan. Negara Islam dan Nusra Front - cabang Al-Qaeda di Suriah, tidak termasuk dalam gencatan senjata sementara ini.

Tentara Suriah dan sekutu-sekutunya, yang didukung oleh kekuatan udara Rusia, secara terpisah melawan terus melakukan penyerangan terhadap posisi Negara Islam.

Bentrokan antara pemerintah dan pemberontak non-militan juga terus terjadi di beberapa daerah selama gencatan senjata.

Bentrokan sengit juga meletus Sabtu malam antara Negara Islam dan Nusra Front di kamp pengungsi Yarmouk di selatan Damaskus, meninggalkan korban dari kedua belah pihak, kata wartawan lokal.

Bentrokan masih berlangsung ketika pejuang Negara Islam terus menekan untuk merebut lingkungan barat dari kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.

Sementara itu, sekitar 30 pejuang Negara Islam terjebak oleh Nusra Front di distrik al-Shuhada, belum diketahui bagaimana updater terkini dari daerah tersebut.

sumber: Al-Arabiya, ZA

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top