wartaperang - Israel memberikan Yordania dan Mesir dengan bantuan intelijen dalam perjuangan mereka melawan Negara Islam (ISIS/IS), seorang perwira senior militer Israel mengatakan pada hari Rabu, menggambarkan tetangga negara-negara Arab yang didukung Amerika Serikat dalam keadaan stabil meskipun mendapatkan ancaman pemberontak.

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Mesir membuat perjanjian perdamaian dengan Israel pada tahun 1979, diikuti oleh Jordan di tahun 1994. Mereka adalah dua negara Arab yang memiliki perjanjian perdamaian dengan Israel, sebuah kebijakan tidak populer di kalangan banyak warga Mesir dan Yordania. Pada umumnya Amman dan Kairo berusaha diam-diam saja mengenai isu apapun terkait hubungan mereka dengan Israel.

Mayor Jenderal Yair Golan, wakil komandan angkatan bersenjata Israel, mengatakan dalam briefing bahwa negara-negara tersebut bekerja sama dengan Israel ketika mereka mencoba untuk mengalahkan kembali Negara Islam.

"Mesir mempunyai pertempuran dengan ISIS di semenanjung Sinai. Jordan dalam keadaan khawatir terkait kehadiran ISIS di kota-kota Yordania. Dan kami mencoba untuk bekerja dengan mereka untuk menyumbangkan sesuatu untuk keamanan mereka," demikian katanya.

Golan mengatakan kepada Press Association asing di Yerusalem, "Bantuan itu datang terutama dengan menyediakan data intelijen kami, dan anda tahu bahwa saat berperang melawan segala macam pemberontakan, intelijen adalah unsur yang paling penting dalam seluruh sistem."

Meskipun bentuk kerjasama militer ini belum pernah terjadi sebelumnya, Golan memperingatkan, "Saya tidak akan menjelaskan bahwa ini sebagai semacam rekonsiliasi di antara masyarakat. Tapi itu adalah titik awal yang baik dan aku cukup optimis tentang itu."

Jendeal Israel ini menggambarkan keadaan Jordan adalah stabil, meskipun telah melihat peningkatan pengungsi utama dari Suriah dan Irak, mereka melakukan pengamanan selama 24 jam di perbatasan untuk mencegah infiltrasi militan terutama dari Negara Islam.

Populasi besar Mesir dan perjuangan ekonomi selama kekacauan politik baru-baru ini menghadirkan tantangan yang lebih besar, katanya.

"Saya cukup optimis tentang masa depan Mesir, tapi saya berpikir bahwa kita akan mengalami, atau mereka akan mengalami, anda tahu, krisis di sepanjang jalan," demikian kata Golan.

sumber: al-arabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top