wartaperang - 16 imigran Mesir ilegal dan 3 penyelundup manusia Libya tewas di kota Bani Walid di sebelah barat Libya. Sumber-sumber lokal menegaskan bahwa orang-orang Mesir dan Libya ditemukan tewas jalan di Al-Naher yang terletak antara Bani Walid dan Al-Shwairif setelah perkelahian yang pecah di antara mereka.

Sumber menambahkan bahwa mobil yang diisi dengan 30 migran Mesir ilegal berhenti di jalan Al-Naher setelah bentrokan terjadi antara pengemudi dan penumpang, yang kemudian menyebabkan kematian pengemudi dan dua rekannya, semua korban ini adalah warga Libya.

"Ketika para migran mencoba untuk kabur dari tempat kejadian, sebuah kelompok yang terkait dengan penyelundup yang tewas mengikuti mobil tersebut dan menembaki mobil itu menewaskan 16 warga negara Mesir, sementara warga mesir yang lain telah dilaporkan melarikan diri. Korban-korban yang tewas sekarang berada di Rusam Sakit Umum Bani Walid," demikian menurut sebuah sumber.

virtual office di jakarta .adv - Sementara itu, imigrasi ilegal berkembang dengan pesat sekali di Libya dengan kedatangan musim panas karena cuaca telah menjadi lebih cocok untuk para migran untuk melakukan perjalanan laut ke Eropa.

Insinyur Serbia yang Diculik Dibebaskan

Masih dari Libya, seorang insinyur Serbia yang sebelumnya telah diculik oleh penculik tak dikenal di Libya telah dibebaskan, Kementerian Luar Negeri Serbia mengatakan pada hari Rabu.

Miroslav Tomic, seorang insinyur pemeliharaan yang dipekerjakan oleh sebuah perusahaan Jerman, diculik pada hari Sabtu saat ia melakukan perjalanan untuk memeriksa ladang minyak yang berjarak sekitar 1.200 km (750 mil) timur dari ibukota Tripoli.

"Kami telah memastikan informasi bila dia telah dibebaskan dari tahanan. Kami telah diberitahu ia akan muncul di tempat kerja besok," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Tomic diambil di suatu daerah yang tidak berada di bawah kontrol yang efektif oleh pemerintah Libya. Sebuah pemerintah persatuan baru yang didukung PBB hampir tidak menempatkan dirinya di Tripoli, dan pemerintah yang menyatakan diri di Tripoli adalah pemerintah saingan yang berbasis di timur dengan berbagai faksi bersenjata terus bersaing untuk memperebutkan kekuasaan.

Berbagai faksi telah salain bertempur sejak penggulingan Muammar Gaddafi pada tahun 2011. Konflik di antara mereka telah memungkinkan militan Negara Islam untuk mendirikan operasi di Libya, dan geng-geng kriminal juga berkeliaran di beberapa bagian negara.

sumber: reuters, libyaobserver

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top