wartaperang - Setidaknya lima anggota polisi perbatasan Afghanistan tewas dalam serangan insider di Kandahar ketika seorang rekan mereka sendiri menembaki mereka sebelum melarikan diri, demikian menurut pejabat pemerintah. Serangan itu terjadi saat Taliban mengumumkan akan dimulaiknya kampanye militer ofensif musim seminya.

"Akhir tadi malam, seorang polisi perbatasan menembaki rekan-rekannya dan membunuh lima dari mereka. Dia menyeberangi perbatasan dan pergi ke Pakistan," Sameem Khpalwak, juru bicara pemberintahan provinsi, mengatakan kepada Reuters, dan menambahkan bahwa penyelidikan atas insiden tersebut sedang berjalan.

Insiden ini terjadi di sebuah pos perbatasan di wilayah WESH dekat dengan wilayah Boldak, tidak jauh dari perbatasan Afghanistan dengan Pakistan.

Pasukan Afghanistan telah mengalami keterbatasan pada kekuatan udara, transportasi, dan dukungan logistik, sedangkan kelompok militan Taliban lebih kuat dari pada setiap titik dibanding ketika mereka diusir dari kekuasaan oleh pasukan Amerika Serikat pada tahun 2001. Dan meskipun Taliban hanya mempunyai kontrol atas enam persen dari wilayah Afghanistan, komandan NATO mengatakan bahwa sepertiga dari negara beresiko dari serangan pemberontak, dan bahwa pasukan pemerintah menguasai tidak lebih dari 70 persen dari negara.

Presiden Obama membatalkan rencana awal Washington untuk menarik sebagian besar tentara Amerika Serikat pada tahun 2014, mengalihkan rencananya untuk mengatur kembali pasukan pada awal 2017. Pada saat itu, 5.500 tentara akan tetap berada di negara itu untuk bekerja dengan pasukan Afghanistan - turun dari saat ini sekitar 9.800 tentara. Keputusan itu dipandang sebagai pengingkaran dari janji kampanye Obama untuk membawa pulang pasukan, dan jaminan berulang-ulang bahwa ia tidak mendukung "gagasan perang yang tak berujung."

Jenderal Amerika Serikat John Nicholson, yang mengambil alih sebagai komandan pasukan internasional di Afghanistan bulan lalu, saat ini sedang melakukan tinjauan strategis situasi di Afghanistan, termasuk rencana untuk memotong tentara Amerika Serikat ke jumlah hanya 5.500 saja.

Jika rencana ini berjalan tanpa ada perubahan, pengurangan tentara Amerik Serikat akan menandakan akhir dari sebagian besar operasi pelatihan dan bantuan NATO, meninggalkan sisa-sisa pasukan untuk fokus pada operasi kontra-terorisme terhadap kelompok-kelompok radikal seperti Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS / ISIL).

Rencana untuk benar-benar menarik mundur semua pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan belum diumumkan.

sumber: rt

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top