Credit: Zaman Al-Wasl
wartaperang - Setidaknya 57 warga sipil telah tewas pada hari Selasa dalam serangan udara rezim pada dua pasar di provinsi Idlib utara, aktivis mengatakan kepada Zaman al-Wasl.

Sedikitnya 42 orang telah tewas dan puluhan lainnya luka-luka di kota Maaret Nu'man ketika pesawat-pesawat tempur rezim menembakkan 4 rudal vakum ke pasar sayur yang ramai.

Serangan udara kedua menargetkan pasar lokal kota Kafranbel, meninggalkan setidaknya 15 orang tewas dan belasan lainnya terluka, Hammoud Junaid, aktivis lokal, mengatakan.

"Kami memiliki lebih dari 20 mobil yang telah bergerak membawa orang yang tewas dan terluka ke rumah sakit di daerah," kata Ahmad Sheikho, anggota korps pertahanan sipil, layanan penyelamatan yang beroperasi di wilayah oposisi.

Ahmed al-Seoud, kepala Divisi ke-13, sebuah faksi yang didukung asing di bawah payung Tentara Suriah Bebas(FSA), mengatakan kepada Reuters serangan udara tersebut menghantam pasar sayur utama, menewaskan 42 orang dan melukai sekitar 100 orang lainnya.

Rezim Bashar al-Assad telah dituduh melakukan lebih dari 2.000 pelanggaran sejak kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku pada 27 Februari.

Media pemerintah disisi lain mengatakan roket ditembakkan oleh gerilyawan telah membunuh tiga anak di dekat Kefraya, sebuah kota Syiah yang setia kepada pemerintah di provinsi Idlib. Korban tewas adalah anggota dari satu keluarga.

Sementara itu, oposisi Komite Negosiasi Tinggi mengatakan mereka keluar dari mediasi formal terkait memburuknya situasi di Suriah.

Gangguan terbaru untuk pembicaraan damai, yang ditengahi oleh PBB, telah tersendat-sendat karena memburuknya kekerasan di Suriah utara - terutama di sekitar Aleppo - di mana gencatan senjata berumur tujuh minggu telah secara efektif runtuh.

"Oposisi pada hari Senin mengumumkan telah menangguhkan partisipasi formal dalam pembicaraan damai Suriah," demikian menurutu Komite Negosiasi Tinggi Oposisi (HNC). Juru bicaranya Salem Al-Meslet mengatakan bila kelompok "tetap berkomitmen penuh untuk proses politik dan membangun perdamaian melalui diplomasi."

"Tim akan tetap di Jenewa siap untuk terlibat dalam pembicaraan serius," tambah Meslet.

Namun sebelumnya kelompok tersebut mengatakan "adalah tidak dapat diterima" untuk melanjutkan negosiasi sementara pemerintah Presiden Bashar al-Assad terus "membombardir dan warga sipil kelaparan," mengklaim bahwa pelanggaran gencatan senjata oleh rezim di utara berjumlah lebih dari 2.000 kali.

Serangan mematikan yang lain dari jet rezim Suriah pada hari Selasa telah menewaskan 9 orang di pinggiran timur Damaskus dimana korban tewas dari pasar Idlib naik menjadi 48 orang, demikian kata para aktivis.

Serangan udara sengaja dilakukan di sebuah jalan yang ramai di kota Bala yang telah menyebabkan 9 orang tewas, sebagian besar anggota keluarga termasuk pengantin, aktivis mengatakan Zaman al-Wasl.

sumber: ZA

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top