wartaperang - Militer Turki mengatakan telah menghancurkan peluncur rudal Negara Islam (ISIS/IS) di Suriah sekitar 20 km dari kota perbatasan Kilis yang telah berulang kali mendapatkan serangan roket dari perbatasan, stasiun televisi Turki melaporkan.

virtual office di jakarta .adv - Mereka mengatakan delapan gerilyawan tewas dalam serangan itu. Peluncur rudal ditempatkan 6 kilometer dari perbatasan, sumber militer mengatakan.

Laporan itu juga melaporkan bahwa Turki menewaskan hampir 900 tersangka anggota Negara Islam sejak Januari melalui tembakan artileri dan serangan udara, kantor berita yang dikelola negara Anatolia mengatakan Senin, mengutip sumber-sumber dari militer.

Turki yang merupakan anggota koalisi pimpinan AS melawan Negara Islam, telah menewaskan 492 "teroris" sejak 9 Januari dalam serangan udara, sementara 370 lainnya tewas dalam serangan artileri yang juga menghancurkan depot senjata, demikian kata badan itu.

Angka-angka ini tidak bisa diverifikasi secara independen.

Turki telah terpukul oleh serangan yang disalahkan pada gerilyawan Negara Islam, termasuk dua bom bunuh diri mematikan di Istanbul yang menargetkan wisatawan asing, mulai melakukan serangan udara terhadap kelompok Negara Islam di Suriah selama musim panas lalu.

Ankara juga memungkinkan jet AS untuk menggunakan pangkalan udara di selatan Turki untuk melakukan pemboman udara pada kelompok ekstremis di Suriah.

Turki mulai melakukan serangan udara langsung kepada ISIS menyusul serangan bom bunuh diri pada bulan Juli tahun lalu yang disalahkan pada Negara Islam, yang menewaskan 34 orang di kota perbatasan Suruc.

Dalam beberapa pekan terakhir, kota perbatasan Turki, Kilis, telah diserang banyak roket yang ditembakkan melintasi perbatasan dari Suriah, yang mendorong militer untuk menanggapi setiap serangan dengan tembakan artileri howitzer.

Militan Dideportasi

Turki telah mendeportasi lebih dari 3.300 orang asing yang dicurigai terkait dengan kelompok militan, khususnya militan Negara Islam, dan 41.000 orang asing lainnya telah dilarang memasuki negara itu sebagai bagian dari perang melawan kelompok militan, kata seorang pejabat, Senin.

Tim profiling Turki juga telah mewawancarai 9.500 orang pada saat kedatangan mereka di Turki, Ibrahim Kalin, juru bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan, mengatakan kepada wartawan. Sekitar 2.000 dari mereka ditolak untuk masuk sebagai hasilnya.

Sekitar 2.770 tersangka, termasuk 1.232 orang asing, telah ditangkap dalam operasi polisi dan 954 dari mereka sedang dituntut, kata Kalin.

Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Para pejabat Turki telah menolak untuk memberikan rincian kebangsaan dari tersangka militan atau memberikan rincian tentang asal negara mereka dan kemana mereka telah dideportasi.

sumber: al-arabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top