wartaperang - Militan Negara Islam telah menewaskan sedikitnya 500 anggota etnis minoritas Yazidi di Irak selama serangan mereka di utara, Menteri HAM Irak mengatakan kepada Reuters, Minggu (10/8/2014).

Mohammed al-Sudani Syiah mengatakan militan Sunni juga telah mengubur hidup-hidup beberapa korban mereka, termasuk perempuan dan anak-anak. Sekitar 300 perempuan diculik sebagai budak, ia menambahkan.

"Kami telah mempunyai bukti mencolok yang diperoleh dari Yazidi yang melarikan diri Sinjar dan beberapa orang yang lolos dari kematian, dan juga gambar TKP yang menunjukkan bahwa geng Islam mengeksekusi sedikitnya 500 Yazidi setelah merebut Sinjar", kata Sudani dalam sebuah wawancara telepon, di komentar pertamanya kepada media tentang masalah ini. Namun sayangnya tidak ada bukti gambar yang disajikan untuk memperkuat pernyataan ini.

Sinjar adalah rumah kuno Yazidi, salah satu kota yang direbut oleh militan Sunni yang melihat masyarakat ini sebagai "pemuja setan" dan memberikan ultimatum kepada mereka untuk masuk Islam, membayar pajak atau mati.

Sebuah batas waktu berlalu di tengah hari pada hari Minggu untuk 300 keluarga Yazidi untuk masuk Islam atau mati di tangan para militan. Tidak segera jelas apakah menteri Irak sedang berbicara tentang nasib orang-orang yang berkeluarga atau orang lain yang terkait dalam konflik.

"Beberapa korban, termasuk perempuan dan anak-anak dikubur hidup-hidup di kuburan massal yang tersebar di dalam dan sekitar Sinjar", kata Sudani.

Komentar menteri bisa meningkatkan tekanan terhadap Amerika Serikat - yang telah melakukan serangan udara terhadap sasaran negara Islam dalam menanggapi majunya kelompok ini melalui utara - untuk memberikan dukungan yang lebih luas.

"Dalam beberapa gambar yang telah kami perolah, ada barisan warga Yazidi yang tewas telah ditembak di kepala sementara pejuang Negara Islam bersorak dan melambaikan senjata mereka atas mayat," kata Sudani. "Ini adalah kekejaman setan."

Propaganda?

Warga yang mendukung ISIS dan anti terhadap pemerintahan Maliki merespondnya dengan suara miring, dimana tidak adanya bukti yang diperlihatkan untuk memperkuat klaim ini. Namun meski demikian hampir semua media online seperti al-arabiya, cnn, dan lain-lain memberitakan secara membabi buta kabar ini yang menyebabkan semakin marahnya publik atas tindakan ISIS.

Berita di media sosial pun berkembang dengan tuduhan lainnya seperti telah dilakukannya "jihad sex" oleh ISIS, dimana isue ini sebetulnya telah terbit ketika Negara Islam belum berdiri. Isu ini sendiri dilemparkan oleh pemerintahan Yordania terhadap beberapa warga yang mendukung perjuangan kelompok perlawanan di Suriah (bukan ISIS). Berita ini langsung dimentahkan dan akhirnya diketahui bila ini adalah kabar bohong belaka.


Juga beberapa hari lalu beredar photo mengerikan dimana seorang wanita terlentang di atas kasur dengan bersimbah darah dimana dimulutnya tertancap salib. Dalam berita itu dikabarkan bila ISIS membantai para wanita kristen di kota yang sebelumnya direbut. Namun nyatanya, gambar itu adalah gambar dari film horor di tahun 2005. Dan gambar itu sendiri dipakai oleh rezim Assad waktu mendiskreditkan kelompok perlawanan FSA ketika merebut wilayah yang di dominasi etnik Armenia di Kessab sehingga melahirkan kamapanye #saveKessab di dunia maya.

Dan ada juga yang mengunggah photo kekejaman di china sebagai kekejaman ISIS. Foto dibawah ini adalah kejadian di China dimana warga suatu daerah memakan/mengkanibal wanita perawan sebagai bagian dari budaya. Namun di media sosial twitter ditulis bila ini adalah kekejaman dari ISIS yang melakukan pembantaian terhadap warga Kristen, bisa dilihat dari status tulisannya.

Sumber asli gambar dari : http://socyberty.com/society/northern-china-where-virgin-girls-are-turned-into-sumptuous-meals-every-chinese-new-year/


Dari media sosial juga terungkap menurut versi ISIS bila para pengungsi itu berhamburan melarikan diri semata-mata karena termakan oleh propaganda yang mengatakan ISIS akan membunuh semua orang tanpa terkecuali yang tidak mau berpindah agama. Padahal nyatanya, menurut mereka, ISIS hanya akan membunuh militer dan mereka yang memang sengaja menantang. Adapun mereka yang tidak ingin berpindah agama dan tidak mampu membayar pajak/jizya, juga tidak mampu untuk pergi dari wilayah ISIS, mereka tetap dilindungi dengan tetap mengikuti peraturan yang ada.

Dalam kondisi perang seperti ini memang sulit diketahui kebenaran dari berita yang ada, dan propaganda kadang menjadi penentu untuk memberikan kemenangan terhadap salah satu pihak, seperti halnya saat ini dimana pemerintahan Irak mendapatkan dukungan yang sangat luas dari semua pihak.

sumber: alrabiya, medsos
oleh: n3m0

3 komentar:

  1. Berdoa bagi isis.agar Tuhan menyadarkan mereka akan apa yg mereka lakukan spaya tidak melakukan lagi dan mengampuni mereka .amin

    BalasHapus
  2. Berdoa bagi isis.agar Tuhan menyadarkan mereka akan apa yg mereka lakukan spaya tidak melakukan lagi dan mengampuni mereka .amin

    BalasHapus
  3. berdoa agar elo juga dibukakan mata hatinya!

    BalasHapus

 
Top