wartaperang - Tentara Filipina bentrok lagi dengan kelompok Abu Sayyaf di kota Ungkaya Pukan pada Kamis malam, 14 April, di dekat lokasi yang sama dari pertemuan berdarah pada 9 April yang menewaskan puluhan tentara pemerintah.

Empat tentara dari Angkatan Darat ke-18 batalion infanteri terluka selama 2 jam pertempuran dengan orang-orang bersenjata dari Abu Sayyaf pada pukul 21:40 Kamis di Barangay Umalon, kota Ungkaya Pukan, kata sumber militer tersebut. Salah satu anggota Abu Sayyaf Group (ASG) tewas, tambahnya.

Kolonel Rolando Bautista, komandan brigade infanteri 104, mengatakan baku tembak itu terjadi saat tentara terus melakukan operasi keamanan mereka di daerah-daerah pedalaman.

Insiden itu datang hampir seminggu setelah puluhan tentara Angkatan Darat tewas dalam baku tembak 10 jam dengan terduga anggota ASG di provinsi yang sama.

Seorang pakar teror sebelumnya mengatakan kepada harian Rappler bahwa pemimpin ekstremis di Basilan tidak lagi dengan Abu Sayyaf tapi dengan ISIS, atau Negara Islam (ISIS, ISIL atau Daesh). Negara Islam sendiri telah mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Basilan yang meledakkan 7 truk tentara dan 100 orang tentara tewas, sebuah klaim yang dibantah oleh pemerintah Filipina.

Tapi militer Filipina tetap skeptis. Menteri Pertahanan Voltaire Gazmin menegaskan "tidak ada organisasi formal ISIS" di Filipina.

Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) pada hari Kamis dengan tegas membantah laporan yang mengklaim bahwa teroris Negara Islam (ISIS/IS) bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 18 tentara dan melukai 53 lainnya di Basilan pada pertempuran 9 April.

"Saya ingin mengomentari masalah pertama pada pengumuman kelompok ISIS, (datang dari Kairo, Mesir) karena serangan terhadap pasukan Filipina di Pulau Basilan. Pertama-tama saya ingin mengatakan bahwa ini tidak benar," demikian menurut juru bicara AFP Brigadir Jenderal Restituto Padilla.

Laporan menyatakan bahwa ISIS teroris mereka telah meledakkan 7 truk militer, menewaskan 23 tentara dalam proses (menurut klaim pemerintah).

"Serangan itu diprakarsai oleh Abu Sayyaf Group (ASG) dan laporan mengklaim bahwa ISIS telah melakukan penyergapan tidak benar dan tidak sesuai dengan kejadian nyata di lapangan dan kami menilai bahwa ini adalah hanya propaganda dari kelompok yang lebih besar karena mereka telah mengambil berita dari peristiwa di negeri ini," tambahnya.

"Seperti itu, kami mendorong semua orang untuk tidak menggubris berita ini, karena ini sangat tidak konsisten dengan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan dan karena itu kami bertekad menyelesaikan operasi apa pun yang kita miliki yang sedang berlangsung," Padilla menekankan.

Kampanye militer terus berlangsung, jumlah anggota ASG yang tewas dalam operasi yang sedang berlangsung di Tipo-Tipo, Basilan sejak 9 April lalu kini telah naik ke 31 menurut klaim pemerintah. Juru bicara AFP mengatakan sekitar setengah dari jumlah ini masih divalidasi.

Dari fakta di lapangan, dalam berita wp sebelumnya (baca: Jenderal Filipina Akan Memburu ISIS Siang dan Malam), ada anggota berkebangsaan Maroko yang disinyalir sebagai penghubung dengan Negara Islam di luar negeri. Dalam video yang diposting juga terlihat bila kelompok perlawanan di Filipina mengibarkan bendera Negara Islam dan menyampaikan janji setia mereka kepada Negara Islam.

sumber: updateph, rappler, wp

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top