wartaperang - Warga Kristen melarikan diri dari kota Irak Mosul yang dikuasai oleh jihadis secara massal Jumat (18/7/2014) setelah masjid menyampaikan ultimatum memberi mereka 3 pilihan. Pilihan pertama berpindah keyakinan, atau tetep dalam kristen namun membayar jizya (pajak), atau meninggalkan Mosul.

"Keluarga Kristen sedang dalam perjalanan mereka ke Dohuk dan Arbil", sebuah daerah otonom Kurdistan, Patriarch Louis Sako kepada AFP. "Untuk pertama kalinya dalam sejarah Irak, Mosul sekarang kosong dari Kristen".

Saksi mata mengatakan pesan yang menyerukan agar orang Kristen untuk meninggalkan kota pada hari Sabtu meraung melalui pengeras suara dari masjid kota Jumat.

Sebuah pernyataan yang muncul pada minggu lalu dan konon dikeluarkan oleh Negara Islam memperingatkan orang-orang Kristen di Mosul agar mereka harus berpindah keyakinan, membayar pajak khusus, meninggalkan kota itu atau menghadapi kematian.

"Kami terkejut oleh distribusi pernyataan seruan dari Negara Islam agar Kristen masuk Islam, atau untuk membayar upeti yang tidak ditentukan, atau meninggalkan kota dan rumah mereka, hanya mengambil pakaian mereka dan tidak ada bagasi dan bahwa rumah mereka kemudian akan menjadi milik Negara Islam", kata Sako.

Patriark, yang merupakan salah satu ulama Kristen paling senior di Irak, dan warga yang dihubungi AFP mengatakan militan Negara Islam telah dalam beberapa hari terakhir memberi tanda terhadap rumah Kristen dengan huruf N untuk "Nassarah", istilah yang digunakan Al-Quran mengacu pada orang-orang Kristen.

Pernyataan yang dilihat oleh AFP, mengatakan "tidak akan ada (pilihan) bagi mereka kecuali pedang" jika orang-orang Kristen menolak kondisi tersebut.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top