wartaperang - Setidaknya 15 orang, termasuk anggota staf PBB, tewas pada Kamis (24/7/2014) ketika serangan udara Israel menghantam sebuah sekolah PBB di Jalur Gaza, ketika korban tewas Palestina pada hari ke-17 konflik naik menjadi lebih dari 800 orang, menurut sumber-sumber medis.

Juru bicara pelayanan darurat Ashraf al-Qudra mengatakan sedikitnya 15 orang tewas dan 200 terluka akibat serangan Israel di sebuah sekolah yang dijalankan oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di kota utara Beit Hanun, di mana ratusan orang berlindung dari kekerasan, AFP melaporkan.

"Banyak yang tewas - termasuk perempuan dan anak-anak, serta staf PBB", kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan dalam pernyataan.

Sebuah serangan udara yang lain antara kota-kota selatan Rafah dan Khan Yunis menewaskan tujuh orang, "mayoritas dari mereka anak-anak dari tiga keluarga yang berbeda", kata Qudra.

Seorang juru bicara untuk Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan serangan mematikan terhadap sekolah "menggarisbawahi kebutuhan" untuk gencatan senjata dan resolusi konflik.

"Ini menggarisbawahi perlunya untuk mengakhiri kekerasan dan untuk mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan dan abadi atas resolusi krisis di Gaza sesegera mungkin", kata Jen Psaki, juru bicara Kerry, yang mencoba untuk mengamankan gencatan senjata untuk membatasi pertempuran yang telah berjalan selama 17 hari.

"Kami kembali menghimbau semua pihak untuk melipatgandakan upaya mereka untuk melindungi warga sipil", katanya.

Jumlah korban tewas pada hari Kamis di Gaza menjadi 93, menurut angka Qudra, dengan lebih dari 800 orang total korban tewas dan lebih dari 5.000 orang terluka.

Di antara mereka yang tewas pada hari Kamis tujuh orang meninggal dalam serangan udara dan tembakan tank di dalam dan sekitar Khuzaa dekat Khan Yunis di Gaza selatan.

Lima orang dari keluarga Abu Daqqa tewas bersama dengan dua dari keluarga Najjar, demikian menurut Qudra kepada AFP.

Area sebelah timur Khan Yunis dekat perbatasan Israel telah mendapatkan pemboman berat dalam beberapa hari terakhir, dengan layanan darurat berusaha untuk berkoordinasi dengan Palang Merah untuk mendapatkan akses untuk mengevakuasi warga sipil.

"Kami telah menerima puluhan permintaan tolong dari penduduk Khuzaa, Abasan dan Bani Suheila di Khan Yunis meminta kami untuk mengevakuasi mereka, dan mengatakan ada banyak orang tewas dan terluka di bawah puing-puing rumah mereka", kata Qudra.

Sejauh ini, 32 tentara Israel telah tewas sejak awal konflik, bersama dengan dua warga sipil Israel dan seorang pekerja pertanian Thailand.

Kerugian Tentara ini adalah yang terberat sejak perang 2006 dengan kelompok militan Libanon, Hizbullah.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top