wartaperang - Uni Eropa pada Rabu (23/7/2014) membekukan aset dua perusahaan perdagangan minyak yang dituduh mengorganisir pengiriman minyak rahasia ke Suriah.

Mereka termasuk di antara sembilan organisasi dan tiga orang pengusaha yang ditambahkan ke daftar sanksi Suriah Uni Eropa, yang diterbitkan dalam blok Jurnal Resmi. Juga tercantum adalah cabang dari Departemen Pertahanan Suriah.

Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad telah masuk ke daftar hitam oleh negara-negara Barat karena perannya dalam tiga tahun dalam perang saudara di negara itu, yang telah menewaskan sedikitnya 160.000 orang, menurut satu kelompok pemantau.

Kedua perusahaan minyak perdagangan yang berbasis di Beirut adalah Oceans Petroleum Trading, yang juga disebut Overseas Petroleum Trading atau Petroleum Co, dan Tri Oceans Trading, sebuah perusahaan Mesir. Aset mereka di 28 negara Uni Eropa akan dibekukan.

Keduanya dituduh "memberikan dukungan kepada rezim Suriah dan mendapatkan keuntungan dari rezim dengan menyelenggarakan pengiriman rahasia minyak untuk rezim Suriah", kata Jurnal Resmi.

Reuters melaporkan Desember lalu bahwa pemerintah Suriah mendapatkan impor besar minyak mentah Irak dari pelabuhan Mesir. Perdagangan yang dilakukan dibawah tanah tersebut telah membuat militer Assad bisa terus berjalan meskipun sanksi-sanksi Barat telah diterapkan.

Damaskus bergantung pada sekutu strategis Iran sebagai pemasok utama minyak mentah. Namun pemeriksaan Reuters dari dokumen menunjukkan bahwa jutaan barel minyak mentah diserahkan kepada pemerintah Assad di kapal Iran telah benar-benar datang dari Irak, melalui perusahaan perdagangan Lebanon dan Mesir.

Mengatur Pengiriman?

Menurut dokumen yang dilihat oleh Reuters Desember lalu, Overseas Petroleum Trading memberikan tagihan kepada Suriah untuk mengatur setidaknya dua pengiriman dan terlibat sedang mengerjakan yang ketiga. Perusahaan yang berbasis di Kairo Tri-Ocean Energy bertanggung jawab untuk memuat minyak Irak ke setidaknya satu transaksi. Kedua perusahaan membantah terlibat dalam perdagangan Suriah Desember lalu.

Perusahaan penyulingan Suriah milik negara termasuk dalam daftar hitam yaitu Baniyas Kilang Co dan Homs Kilang Co, Uni Eropa menuduh mereka memberikan dukungan keuangan kepada pemerintah.

Hashim Anwar al-Aqqad, seorang pengusaha Suriah dan ketua Kelompok perusahaan Akkad, telah ditambahkan ke daftar juga. Kelompok ini beroperasi di berbagai sektor, termasuk minyak dan gas. Aqqad diduga telah memberikan dukungan dan menerima manfaat dari pemerintah Suriah.

Juga ditambahkan adalah seorang komandan militer, Kolonel Suhayl Hasan, dan Amr Armanazi, kepala pusat ilmiah Suriah, dimana Uni Eropa mengatakan mereka telah membantu peralatan tentara Suriah yang digunakan untuk "pengawasan dan represi demonstran". Mereka juga dilarang memasuki Uni Eropa.

Daftar baru terdiri dari 192 orang dan 62 organisasi yang di berikan sanksi oleh pemerintah Suriah.

Sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top