wartaperang - Dua pria Amerika ada di antara 13 tentara Israel yang tewas dalam konflik di Gaza pada hari Minggu (20/7/2014) yang disebut sebagai hari paling berdarah dalam konflik, di mana sekitar 100 warga Palestina juga tewas. Demikian menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS.

Max Steinberg, yang berasal dari California San Fernando Valley, adalah seorang penembak jitu di Golani Brigade Angkatan Pertahanan Israel, menurut sebuah surat yang dikirim oleh Federasi Yahudi Los Angeles lewat email.

Sedangkan seorang tentara lagi bernama Nissim Sean Carmeli, dari Pulau Padre Selatan di Texas, juga berperang di Brigade Golani, Houston Chronicle melaporkan.

Departemen Luar Negeri mengkonfirmasi kedua kematian dan mengatakan kedua orang itu adalah warga Amerika Serikat. Tidak segera jelas apakah mereka juga mempunyai kewarganegaraan Israel.

Seorang wanita yang menjawab telepon di bisnis yang dimiliki oleh orang tua Carmeli di Pulau Padre Selatan mengatakan mereka sedang dalam perjalanan ke Israel pada Minggu malam.

Para prajurit bertempur dalam pertempuran dekat Shejaia, di sebuah wilayah timur dari kota yang diperangi yaitu kota Gaza.

Steinberg mengunjungi Israel melalui program Hak Kesulungan, dimana program itu membayar orang dewasa muda Yahudi untuk mengunjungi negara di luar negeri, dan kemudian ternyata dia bergabung dengan IDF pada bulan Desember 2012, demikian menurut Federasi Yahudi Los Angeles.

Perjalanan ke Israel membantu Max menyadari darimana dia berasal, demikian kata ayahnya yang bernama Stuart Steinberg, mengatakan kepada Yahudi Journal of Los Angeles dalam sebuah wawancara di apartemen keluarga di komunitas Los Angeles Woodland Hills.

"Meskipun ia warga Amerika yang benar-benar terhubung, dia beralas dari sana", demikian menurut surat kabar mengutip Stuart Steinberg.

Korban tewas Minggu adalah yang tertinggi bagi militer Israel sejak perang 2006 terhadap Hizbullah di Lebanon.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top