wartaperang - Jihadis Negara Islam ternyata menjual produk minyak dan gas cair yang diekstraksi dari ladang di bawah kendalinya di Suriah untuk pengusaha Irak yang melintasi perbatasan, sebuah kelompok pemantau mengatakan Senin (21/7/2014).

Negara Islam telah merebut sebagian besar wilayah di Suriah dan Irak, termasuk semua ladang minyak Deir Ezzor, sebuah provinsi kaya minyak di Suriah timur.

"Truk dengan nomor pelat Irak dalam beberapa hari terakhir melakukan perjalanan ke ladang minyak Deir Ezzor dari Irak, untuk mengisi dan mengangkut minyak menuju Irak barat", kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Kelompok pemantau yang berbasis di Inggris menambahkan: "Truk-truk ini milik pengusaha Irak yang datang (ke Suriah) untuk membeli minyak dari ladang di bawah kontrol ISIS."

Direktur Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan "sejumlah besar truk" telah terlihat melakukan perjalanan dari Suriah ke Irak setiap hari.

"Setiap barel minyak dijual ke pengusaha Irak sebesar $20 sampai $40," kata Abdel Rahman kepada AFP.

Sebagian besar perbatasan Suriah dengan Irak berada di bawah kendali IS.

Observatorium itu mengatakan IS juga menjual minyak ke warga Suriah yang tinggal di daerah yang dikendalikan oleh mereka sebesar $12 sampai $18, "untuk menarik dukungan dari penduduk setempat".

Minyak dijual lebih dari $100 per barel di pasar global.

Produksi minyak resmi Suriah telah menurun sebesar 96 persen sejak Maret 2011 setelah pecahnya perang saudara.

Pemberontakan terhadap Presiden Bashar al-Assad berubah menjadi perang setelah rezim pemerintah melakukan tindakan keras brutal terhadap perbedaan pendapat.

Beberapa bulan dalam konflik, jihadis mulai mengalir ke Suriah.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top