wartaperang - Kementerian luar negeri Mesir pada hari Minggu (20/7/2014) memanggil kuasa usaha Turki atas kritik penanganan Kairo dari perang antara Israel dan Hamas di negara tetangga Palestina, Agence France-Presse melaporkan.

Langkah ini dilakukan setelah Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat menyebut Mesir Presiden Abdel Fattah al-Sisi tiran, mengatakan Kairo tidak bisa diandalkan untuk menegosiasikan gencatan senjata dengan Israel.

Kementerian luar negeri mengatakan kepada kuasa usaha Ankara bahwa komentar Endorgan itu "ditolak dan dibenci", katanya dalam sebuah pernyataan.

Turki dan Qatar keduanya adalah saingan regional Mesir dan memiliki hubungan baik dengan para penguasa Hamas militan Gaza, yang menolak gencatan senjata yang ditengahi Mesir.

Juga Turki dan Mesir saling menarik duta besar mereka masing-masing tahun lalu setelah militer menggulingkan presiden Islamis Mesir Mohammed Mursi, yang telah memiliki hubungan yang lebih erat dengan Erdogan.

Lebih dari 87 warga Palestina tewas Minggu ketika pasukan Israel menghantam Gaza utara, mengirimkan ribuan orang warga melarikan diri ketakutan dalam serangan mematikan di wilayah itu dalam lima tahun terakhir.

Banyaknya korban berdarah hari Minggu membuat Komite Internasional Palang Merah mendesak upaya untuk menengahi gencatan senjata sementara untuk memungkinkan paramedis mengevakuasi korban tewas dan terluka dalam kesepakatan yang diterima oleh kedua belah pihak.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada CNN operasi untuk menghancurkan jaringan terowongan di Gaza bisa lebih "cepat" tetapi dia tidak menyampaikan secara detail.

"Kami mengambil tindakan untuk menetralkan terowongan dan melakukannya selama diperlukan", katanya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry Minggu menyalahkan Hamas untuk kelanjutan konflik di Gaza, mengatakan militan Islam yang menolak semua upaya gencatan senjata.

"Mereka telah ditawarkan gencatan senjata dan mereka telah menolak untuk mengambil gencatan senjata", kata Kerry kepada televisi ABC, menambahkan bahwa Hamas telah "keras kepala" menolak upaya untuk meredakan konflik "meskipun Mesir dan lain-lain telah menyerukan gencatan senjata itu".

Dia mendesak Hamas untuk "bertanggung jawab dan menerima gencatan senjata multilateral tanpa syarat."

sumber: alrabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top