wartaperang - Ribuan pengunjuk rasa dari Australia sampai India bangkit untuk menyuarakan dukungan mereka terhadap Palestina pada hari Minggu(13/7/2014), sementara Paus Francis telah memimpin puluhan ribu orang dalam doa diam untuk mengakhiri perang di Timur Tengah dimana Israel melancarkan serangan darat di Gaza dan korban tewas akibat serangan udara meningkat.

Di Sydney sekitar 3.000 orang berdemonstrasi di luar Balai Kota untuk mengutuk serangan militer, berteriak "Free, Free Palestina; Free, free Gaza", dan mengangkat papan demo yang berisi tulisan "Malu Malu Israel".

"Israel menargetkan warga sipil Gaza dengan bom, dan itu adalah memalukan dan itulah yang kita kutuk", kata senator partai Greens Lee Rhiannon ditengah kerumunan.

Ketika kampanye udara Israel di Jalur Gaza memasuki hari keenam, jumlah korban tewas secara keseluruhan naik menjadi 165 orang dengan lebih dari 1.000 terluka dan Dewan Keamanan PBB meminta kedua belah pihak untuk menyatakan gencatan senjata.

Di Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, sekitar 500 orang berbaris di ibukota Jakarta berteriak "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) dan membawa bendera Palestina dan poster anak-anak tewas dalam serangan.

"Ini adalah acara solidaritas untuk saudara-saudara Muslim dan saudari kita di Gaza yang sedang tertindas oleh penjajah Israel. Kami Muslim Indonesia berbagi penderitaan dan rasa sakit mereka", kata aktivis Adityo Nugroho kepada AFP.

Israel memulai Operasi Protecting Edge sebelum fajar pada hari Selasa dalam upaya untuk menghentikan serangan roket lintas batas oleh kelompok-kelompok militan.

Di Hong Kong penyelenggara demonstrasi pro-Palestina mengatakan sekitar 300 orang, sebagian besar dari komunitas Muslim kota yang ikut ambil bagian.

Beberapa mengangkat spanduk yang menggambarkan bendera Israel dengan bintang David diganti dengan swastika, terlihat pengunjuk rasa berbaris melalui jalan-jalan di tengah panas terik.

Paus Memimpin Kerumunan Dalam Doa

Sementara itu, Paus Francis telah menyebabkan puluhan ribu orang di Lapangan Santo Petrus mendadak berkumpul, melakukan doa hening untuk mengakhiri perang di Timur Tengah, Associated Press melaporkan.

Francis menyerukan doa bagi perdamaian di Tanah Suci ketika muncul di jendela untuk penampilan hari Minggu bagi peziarah dan wisatawan.

Dia mengatakan dia tidak menganggap "sia-sia" pertemuan doa perdamaian tanggal 8 Juni dimana ia menjadi tuan rumah di Vatikan dan dihadiri oleh presiden Israel dan Palestina. Francis, yang berziarah ke Timur Tengah pada bulan Mei, mendesak masyarakat untuk menghindari menyimpulkan bahwa "kekerasan dan kebencian menang di atas dialog dan rekonsiliasi".

Pekan lalu, Israel memperlebar serangan udara terhadap penguasa Hamas di Jalur Gaza, dan roket militan telah menargetkan Israel. Francis menyesalkan kejadian yang terjadi baru-baru ini sebagai "peristiwa tragis."

sumber: alarabiya
by: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top