wartaperang - Kelompok Negara Islam telah mengambil kontrol penuh dari Divisi 17, benteng terakhir pasukan Bashar al-Assad di provinsi timur dari Raqqa, media aktivis melaporkan pada hari Kamis (24/7/2014).

Serangan ini dilakukan secara terkoordinasi dengan melibatkan lebih dari 500 pasukan Negara Islam yang mengepung pangkalan tersebut. "Suara tembakan terdengar selama 3 jam dan tidak berhenti", kata seorang warga di Raqqa.

Divisi 17 adalah pangkalan militer terakhir milik rezim Assad yang lokasinya dekat dengan ibu kota Negara Islam Raqqa. Tempat ini telah di kepung selama berbulan-bulan namun dengan dukungan logistik yang baik, masih bisa dipertahankan. Namun hal ini berubah setelah Negara Islam melakukan serangan besar-besaran yang bertujuan untuk melumpuhkan dan menguasai penuh pangkalan ini.

Diakabarkan di dalam ratusan pasukan yang terlibat, juga ada 2 kelompok pasukan khusus yang berspesialisasi sebagai pembom bunuh diri dan pasukan berani mati yang mampu diterjun di tengah musuh dengan tidak memikirkan kemungkinan selamat lagi.


Bala bantuan IS dari wilayah lain tiba
Pada awal serangan, gudang kimia Divisi 17 berhasil dikuasai sebelum akhirnya menguasi kantor-kantor perwira lainnya. Beberapa anggota pasukan dari Assad terperangkap ketika mencoba melarikan diri. Serangan ini memang dilakukan besar-besaran dengan dukungan mortir-mortis besar dan tank lapis baja.


Bagian rudal Scud yang jatuh
Pemerintah Suriah sendiri berusaha untuk mengganggu serangan ini dengan menembakkan rudal Scud ke wilayah sipil di kota Raqqa, namun rudal ini meledak di atas langit sebelum mengenai target.
 
 Video ketika rudal Scud di luncurkan dari Damaskus ke Raqqa

Sejumlah nama pejabat Militer Tinggi di Barisan Pasukan rezim  Bashar Assad dikabarkan turut terbunuh dalam penyerangan ini.

Aktivis Media Lokal Raqqa, Abdul Kadir al Hariri menyatakan, Tiga Perwira berpangkat Brigadir Jenderal dan Satu Letnan Satu terbunuh dalam serangan yang dimulai pada hari Kamis dinihari itu.

Perwira tersebut diantaranya:

     Brigadir Jenderal Samir Aslan
     Brigadir Jenderal Haitsam Isa
     Brigadir Jenderal Haitsam Sleyman
     Letnan Satu Ahmad Ibrahim

Sementara itu, organisasi Kemanusiaan Yang berbasis di London, Observatorium Suriah untuk Hak ASASI Manusia (SOHR) melaporkan baru Satu Brigadir Jenderal yang tewas.

Mujahidin Daulah Islamiyyah Jum'at Pagi (25/7/2014) telah mengumumkan berhasilnya operasi untuk menguasai Markas Divisi 17 dalam penyerangan selama 23 jam. Namun belum dirilis berapa banyak korban yang jatuh, namun diperkirakan pangkalan ini di huni oleh 300 sampai 400 orang tentara rezim.

sumber: sosmed dan ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top