wartaperang - Pemerintah Turki Rabu (23/7/2014) menyatakan memburu sembilan perwira intelijen polisi yang masih buron setelah operasi besar-besaran terhadap tersangka yang melakukan penyadapan illegal mengakibatkan penangkapan lebih dari 100 orang.

Sebanyak 105 polisi dan mantan polisi sejauh ini telah ditahan sejak penggerebekan pagi diluncurkan pada hari Selasa di Istanbul dan kota-kota lain, termasuk ibukota Ankara serta Izmir dan Diyarbakir.

Para tersangka dituduh melakukan aksi spionase, penyadapan ilegal, memalsukan dokumen resmi, pelanggaran privasi, fabrikasi bukti dan melanggar kerahasiaan penyelidikan.

Dalam penggerebekan yang terus berlanjut sampai Rabu, polisi gagal menemukan sembilan perwira intelijen yang diinginkan, termasuk Erol Demirhan, mantan kepala departemen intelijen polisi Istanbul.

Demirhan menghilang setelah mengatakan ia akan menyerahkan diri kepada pihak berwenang di Ankara, koran Hurriyet melaporkan di situsnya.

Penangkapan adalah episode terbaru dalam persaingan antara Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan dan mantan sekutunya yang mengasingkan diri di AS - Fethullah Gulen, yang melibatkan skandal korupsi besar yang mengguncang pemerintah.

Polisi pada Selasa membawa puluhan petugas polisi berpangkat tinggi dengan tangan di borgol, beberapa di antaranya mengecam hal ini sebagai bentuk serangan politik mengingat pemilihan presiden di bulan Agustus akan segera dihelat dan Erdogan secara luas diharapkan untuk menang.

Mantan kepala intelijen polisi lainnya di Istanbul, Ali Fuat YIlmazer, mengangkat tinjunya yang diborgol tinggi di atas kepalanya dan mengatakan pada hari Rabu, "Turki akan melihat, ini (borgol) adalah medali kehormatan".

Erdogan telah lama menuduh pengikut Gulen membangun "struktur paralel dalam negara" dengan menggunakan kekuasaan dalam polisi Turki dan peradilan dan meramu menjadi sebuah skandal korupsi besar.

Beberapa dari mereka yang ditahan dilaporkan terlibat dalam kasus korupsi yang diluncurkan akhir tahun lalu dan berada di antara ribuan pejabat yang dipecat oleh pemerintah Erdogan dalam pembersihan spektakuler dari kepolisian.

Sekelompok dari mereka yang diduga ilegal menguping para tokoh Turki sejak tahun 2010, termasuk Erdogan, hakim, wartawan, anggota kabinet, serta kepala Organisasi Turki Intelijen Nasional (MIT), Hakan Fidan.

Setelah pemilihan kepala daerah 30 Maret yang memberikan keputusannya Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) kemenangan telak, Erdogan telah berjanji untuk mengejar rivalnya "di sarang mereka" dan mengatakan ia akan mengusahakan ekstradisinya Gulen ini.

Sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top