wartaperang - Pertempuran sengit meletus antara pasukan Negara Islam dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang di dukung oleh AS di pedesaan sebelah selatan provinsi Hasaka, kata aktivis dimana Negara Islam (ISIS/IS) mengklaim telah menewaskan 40 pejuang Kurdi.

Aktivis berbasis di Hasaka Malaz al-Yousef mengatakan bentrokan terjadi di dua front pertempuran, selatan dan barat kota al-Shadadi di perbatasan provinsi Deir ez-Zor, dan front timur lain juga bentrokan pecah di perbatasan dengan Irak menyebabkan banyak korban dan terluka di kedua sisi.

Al-Yousef mengatakan pada Zaman al-Wasl, aliansi SDF dengan dukungan udara internasional masih fokus di jalan tol Al-Kharafi yang menghubungkan (al-Hasaka- Deir ez-Zor). Mereka berencana untuk mengepung desa "Markadeh" dari barat, untuk memotong jalan antara kota itu dan pedesaan utara Deir ez-Zor; Namun, Negara Islam meluncurkan serangan balik dengan kelompok-kelompok kecil pejuang dari arah desa Anad dan Tell Abu Rasan, yang kemudian pertempuran berlanjut ke stasiun kereta api dekat desa Fa'as, barat dari wilayah Al-shadadi dimana pos-pos pemeriksaan militer di sana menjadi target.

Aktivis menunjukkan bahwa SDF berusaha untuk maju dengan menyusuri rel kereta api ke arah desa al-Soura utara dari Deir ez-Zor, untuk memudahkan pengoperasian mengepung Markadeh, benteng terakhir dari Negara Islam di Al-Hassakeh.

Aktivis menyatakan bahwa jaringan komunikasi terputus di daerah ini, sehingga lebih sulit untuk memberikan dukungan, terutama dengan kurangnya listrik.

Negara Islam mengumumkan bahwa dua serangan bom mobil di desa al-Hamadat dan al-Azawaya, selatan dan barat selatan kota al-Shadadi, telah dilakukan oleh mereka dan membunuh lebih dari 40 pejuang Kurdi.

Aktivis Hurat al-Houl mengatakan kepada Zaman Al-Wasl, "Ada serangan bom mobil Negara Islam terhadap PYD dan sekutunya dalam SPF antara desa Oum al-Thabi dan Kharab al-tahin di sebelah timur perbatasan Irak, Al-shadidiya", seraya menambahkan bahwa "tidak ada korban atau luka yang bisa dikonfirmasi."

Dari sisi Kurdi, Radio pendukung Kurdi menyatakan, "ISIS meluncurkan serangan terhadap lokasi mereka di daerah sekitar desa al-Makaman barat dari Al-Shadadi, dari awal April hingga kemarin, menunjukkan bahwa mereka menggunakan persenjataan berat dalam serangan itu".

SPF di bawah kepemimpinan PYD, mengambil kendali desa "Al-Makaman" pada 7 Maret dan itu adalah desa pertama yang secara administratif bagian dari provinsi Deir ez-Zor yang di ambil alih oleh milisi ini. Daerah ini dianggap sebagai simpul transportasi penting mengingat lokasinya di persimpangan jalan yang menghubungkan al-Hasaka dan al-Raqqah dengan jalan Ras al-Ayn- Abu Khashab.

Negara Islam mengeluarkan video untuk memperkenalkan para pelaku operasi bom bunuh diri terhadap al-Hajanat Brigade, dan markas milisi Asish Kurdi, dan PYD di al-Hasaka pada bulan Juni 2015, dan menyatakan bila operasi mereka telah menyebabkan kematian dan cedera dari beberapa pejuang, perwira dan pemimpin dari musuh.

Rilis baru dari video dengan judul "Pelaku bom martir, kebanggaan bangsa" dimulai dengan sebuah kata dari pemimpin Negara Islam, Abu Mousab al-Zarqawi, yang dijuluki pangeran oleh pelaku bom martir. Video ini kemudian menjelaskan operasi bom bunuh diri dan bagaimana hal itu melibatkan satu orang atau lebih yang menyerang musuh yang jumlah pasukan dan peralatannya melebihi jumlah mereka. Operasi ini biasanya menargetkan pagar benteng, bangunan, atau bertujuan untuk membunuh pemimpin musuh penting. Target yang dipilih mengikuti persiapan rinci sebelumnya dan studi teliti dari daerah sekitar target dan nilai pentingnya untuk musuh.

Sisebutkan pula karakteristik dari pelaku operasi, dan yang paling signifikan dari mereka, "iman yang kuat kepada Allah, perilaku yang baik, tidak mementingkan diri sendiri, cinta pengorbanan untuk Allah," demikian menurut laporan tersebut.

Video ini juga berbicara tentang efek psikologis dari operasi ini pada musuh, menyebutkan bahwa mereka dianggap, "Sebuah senjata destruktif yang menyebabkan musuh untuk terguncang dengan hanya mendengar tentang hal itu, dan ini adalah mengapa setengah dari tentara Amerika yang berpartisipasi dalam perang di Irak memiliki masalah psikologis dan banyak dari mereka melakukan bunuh diri setelah rekan-rekan mereka tubuhnya tercabik-cabik oleh pembom martir dan operasi martir."

Video tersebut kemudian di akhiri dengan kata-kata dari pelaku penyerangan bom martir sebelum pelaksanaannya, dan undangan untuk bergabung dengan barisan Negara Islam dan mendorong operasi penggalian yang merupakan metode mereka yang telah di adopsi baru-baru ini yang menyebabkan kerusuhan di antara barisan musuh. Seperti yang dapat dilihat dari operasi yang dilakukan di utara al-Raqqah dan selatan dari al-Hasaka dalam beberapa bulan terakhir.

Pelaksana operasi adalah: "Abu Ishaq al-Barket (al-Hasaka), Abu Mahmoud al-Idlibi, Abu al-Kasem al-kheir (Deir ez Zor), Abu Jalbieb al-lathkani". Mereka semua warga Suriah dan mereka menyerang barak al-Hajenet di pusat kota al-Hasaka. Serangan terhadap markas milisi itu dilakukan oleh Abu Aysha al-Barket (Al-hassakeh), dan Abu Kandet al-Irani melakukan serangan terhadap markas Alasyish Kurdi.

Negara Islam mengontrol al-Marakadeh, benteng terakhir di provinsi al-Hasaka setelah kalah di kota-kota al-Shadadi "dan al-Arishat" oleh SPF di bawah kepemimpinan PYD Februari lalu. Jet-jet tempur NATO memainkan peran yang efektif dalam meberikan dukungan terhadap milisi Kurdi.

sumber: ZA
oleh: n3m0

Advertising - Baca Juga : Waktu, 4 Tips Menghematnya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top