Courtesy of Zaman Al-Wasl
wartaperang - Rezim pemerintah Suriah meningkatkan kampanye udara sengit di kota gurun Dumeir sebelah timur dari Damaskus pada hari Selasa, menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk satu buah keluarga dengan semua lima anggota keluarganya tewas, demikian menurut para aktivis.

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Setidaknya 60 serangan udara telah dilakukan oleh jet tempur rezim Suriah di lingkungan timur dari kota Damaskus Suriah yang menyebabkan seorang ayah dan empat anak perempuannya tewas seketika di lokasi kejadian.

Meskipun demikian, dari kelompok militer diberitakan 8 pejuang pemberontak, yang memiliki hubungan dengan Negara Islam(ISIS/IS), juga telah tewas, demikian menurut aktivis.

Pertempuran di medan perang Dumeir telah tenang sejak 2012, namun wilayah itu telah kembali berkobar pada hari Senin ketika 'Rejal al-Malahem Batalyon, sebuah kelompok pemberontak militan Islam yang terkait dengan Negara Islam, menyerang dengan dahsyat bandara militer Dumeir dan pangkalan rudal balistik strategis yang dimiliki oleh rezim pemerintah Suriah.

Komisi Syariah kota mendesak dalam sebuah pernyataan meminta agar semua faksi pemberontak untuk mengusir pejuang Negara Islam untuk melarikan diri dari kematian dan kehancuran yang sangat dekat oleh rezim pemerintah Suriah.

Puluhan keluarga melarikan diri dari lingkungan utara dan timur yang dikendalikan oleh Negara Islam, pada hari Selasa, khawatir bila mereka menjadi sasaran serangan dari rezim pemerintah Suriah.

gencatan senjata yang telah berlangsung selama 3 tahun Dumeir telah menampung 150.000 pengungsi, yang melarikan diri dari pinggiran kota di Timur Ghouta, Aleppo, Homs dan Hama, untuk menikmati stabilitas meskipun memburuknya kondisi hidup.

Lebih dari 400.000 warga Suriah telah tewas dan hampir separuh dari semua warga Suriah telah dipaksa meninggalkan rumah mereka dalam bertahun-tahun konflik yang panjang, demikian menurut kelompok pemantau Suriah.

Dari kota lain, yaitu kota yang secara de facto menjadi ibu kota Kekhalifahan Islam atau Negara Islam, Raqqa, setidaknya 6 warga sipil tewas pada hari Selasa akibat serangan udara yang di diduga dilakukan oleh rezim Suriah di daerah sebelah timur, demikian kata aktivis.

Abu Moath al-Raqqa, aktivis lokal, mengatakan sebuah keluarga yang terdiri enam anggota keluarga telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan udara yang ditargetkan ke desa Hamra Bwaitiyeh di pedesaan timur.

Aktivis mengatakan desa tersebut tidak dikuasai oleh Negara Islam dan sebagian besar korban adalah warga sipil.

Di kota Raqqa, ibukota de facto kelompok, empat orang telah dieksekusi oleh Negara Islam atas tuduhan penjarahan dan pencurian.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top