wartaperang - Korea Utara menuduh Amerika Serikat telah mencoba menundukkan Korea utara untuk melakukan pengepungan yang mirip dengan pengepungan Leningrad pada Perang Dunia II.

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Komisi Pertahanan Nasional, Senin menggambarkan sanksi terhadap Pyongyang setelah melakukan uji coba nuklir bawah tanah keempat pada bulan Januari dan meluncurkan roket bulan berikutnya sebagai "anakronistik dan bunuh diri".

Dalam pernyataannya, yang dilansir oleh Korea Central News Agency yang dikelola negara, juru bicara komisi mengatakan sanksi itu produk dari plot oleh AS dan "pasukan musuh lain" dan juga mengingatkan intrik Washington terhadap Kuba selama terjadinya krisir rudal dalam Perang Dingin.

"The Leningrad blokade, yang menyebabkan ketakutan ke dalam hati orang-orang, dan krisis Karibia di era Perang Dingin hampir tidak dapat dibandingkan dengan situasi ini", pernyataan itu menambahkan.

Lebih dari 1 juta warga sipil tewas dalam 872 hari pengepungan oleh Nazi terhadap Leningrad, baik karena kelaparan atau sakit, atau selama upaya untuk mengevakuasi kota.

Sanksi terbaru ini menargetkan perusahaan asuransi Pyongyang, yang memiliki kantor pusat di Eropa dan London dan didakwa dengan "menghasilkan pendapatan devisa yang cukup besar yang dapat berkontribusi pada projek terkait rudal balistik Korut atau senjata terkait nuklir atau program pemusnah massal lainnya", Uni Eropa mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Rezim Kim Jong-un tampaknya menolak tekanan internasional yang meningkat, bagaimanapun, dan telah mengancam untuk menyerang kembali.

"Agresi dari Washington telah menciptakan krisis terburuk di mana [Korea Utara] mungkin dapat melakukan serangan nuklir balasan di daratan AS setiap saat". Demikian pernyataan retorika dari Korut.

Ancaman terbaru datang hanya beberapa hari setelah sebuah artikel di DPRK Hari ini mengklaim bahwa serangan Korea Utara terhadap AS akan jauh lebih dahsyat daripada serangan teroris 11 September.

"Jika tiga serangan pesawat sipil 15 tahun yang lalu mengakibatkan 3.000 kematian dan membawa mimpi buruk untuk hidup bagi AS, maka pecahnya perang akan menghapus negara AS dari sejarah", laporan itu menyatakan.

Korea Utara telah meningkatkan serangan propaganda melawan musuh-musuhnya dalam beberapa pekan terakhir, terlepas dari saran Washington yang menyatakan akan membantu jika Pyongyang menurunkan retorikanya.

sumber: telegraph
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top