wartaperang - Pasukan dari Negara Islam (ISIS/IS) pada hari Senin telah kembali ke kota gurun Rutba di Irak barat, kurang dari sehari setelah mengosongkan kota itu sehari sebelumnya, demikian kata para pejabat.

Walikota kota terpencil di provinsi Anbar telah memperingatkan ketika pasukan Negara Islam mengosongkan sebuah wilayah bahwa organisasi militan ini mungkin hanya menguji kesetiaan dari penduduk setempat.

"Daesh (sebutan untuk Negara Islam oleh musuhnya) telah mendirikan kembali kontrol atas kota Rutba yang telah ditinggalah sehari sebelumnya," kata seorang perwira senior di Komando Operasi Jazeera yang mengontrol wilayah tersebut.

"Daesh kembali dari Al-Qaim dengan kendaraan lapis baja dan artileri," kata petugas tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama.

"Mereka menyebarkan pasukan mereka di pinggiran kota dan di pintu masuk utama, seolah-olah untuk mempertahankannya dari serangan apapun oleh pasukan keamanan," demikian katanya menambahkan.

"Namun, para pemimpin asing Daesh yang sebelumnya berbasis di Rutba tidak kembali," katanya.

Rutba terletak sekitar 390 kilometer (245 mil) barat Baghdad di jalan menuju Yordania.

Imad Ahmed, walikota kota, mengatakan "itu seperti trik yang dimainkan oleh ISIS pada penduduk setempat."

Dia telah mengatakan kepada AFP setelah pasukan Negara Islam di tarik keluar pada hari Minggu, bahwa kelompok jihad mungkin mencoba untuk memancing keluar anggota masyarakat dari kota tersebut yang diam-diam bekerja sama dengan aparat keamanan.

Ahmed dan Raja Barakat, kepala komite keamanan dewan provinsi Anbar ini, menegaskan bahwa para pejuang Negara Islam yang berasal dari luar negeri di Rutba belum kembali.

Para pejabat militer telah memperingatkan setelah mundurnya pasukan Negara Islam pada hari Minggu bahwa pasukan keamanan Irak tidak bisa bergerak dengan segera untuk mengambil alih kota telah yang telah ditinggalkan oleh pasukan Negara Islam.

Kota Rutba jauh dari pangkalan utama pasukan pemerintah dan setiap operasi skala besar akan membutuhkan perencanaan dan persetujuan dari pimpinan militer negara itu.

Dikatakan bila Negara Islam telah kehilangan banyak sekali dari wilayah-wilayah yang mereka kuasai di Irak maupun Suriah. Pihak barat menyatakan bila Negara Islam telah kehilangan 40% wilayahnya, namun dari pihak Negara Islam menyatakan bila mereka hanya kehilangan 1% saja dari wilayahnya.

sumber: al-arabiya, medsos
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top