wartaperang - Israel pada hari Minggu menolak untuk mengizinkan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi untuk mengunjungi Tepi Barat yang diduduki, di mana Menlu Indonesia berencana untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Palestina, kata kementerian luar negeri Palestina.

Pemerintah Israel yang mengontrol akses ke Tepi Barat, di mana ibu kota politik Palestina Ramallah berada.

Retno Marsudi datang ke Palestina untuk mengadakan pembicaraan di Ramallah dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas dan rekannya Riad al-Malki, menurut pernyataan dari kementerian luar negeri Palestina.

Dia juga berencana untuk membuka kantor konsulat kehormatan, katanya. Malki akhirnya melakukan perjalanan ke Yordania untuk bertemu dengannya.

Juru bicara kementerian luar negeri Indonesia Arrmanatha Nasir mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "Israel tidak memberikan izin overflight untuk helikopter" yang akan membabawa Retno Marsudi dari Yordania ke Tepi Barat Palestina.

Pernyataan ini tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang mengapa sang Menlu ditolak masuk ke Tepi Barat.

Israel dan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.

Kementerian luar negeri Israel menolak berkomentar dan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera menanggapi sebuah pertanyaan yang di ajukan oleh kantor berita AFP.

Surat kabar Israel Haaretz melaporkan bahwa Retno Marsudi ditolak untuk mengakses Ramallah setelah menolak untuk mengunjungi Yerusalem dan bertemu terlebih dahulu dengan para pejabat Israel di sana.

Insiden ini mengikuti seruan oleh Organisasi Kerjasama Islam awal bulan ini untuk larangan produk dari permukiman Israel di wilayah-wilayah pendudukannya di Palestina.

Seruan itu muncul pada akhir pertemuan puncak OKI yang diselenggarakan di ibukota Indonesia Jakarta. Indonesia adalah negara yang paling padat penduduknya dengan mayoritas Muslim di dunia.

Ini bukan kali pertama pejabat dari Indonesia ditolak masuk ke wilayah pendudukan Israel. Belum lama ini, pejabat khusus PBB untuk masalah Palestina yang berasal dari Indonesia juga mendapatkan hambatan untuk bisa datang ke Palestina hingga setelah sekian bulan merasa tidak ada kemajuan, dia pun mengundurkan diri.

sumber: al-arabiya
oleh: n3m0

Advertising - Baca Juga : Kebiasaan Gigit Kuku, Bagaimana Menghentikannya?

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top