wartaperang - Amerika Serikat pada hari Rabu mengatakan sedang menyebarkan tiga pembom siluman jarak jauh yang mampu membawa senjata nuklir ke latihan bersama yang sedang di adakan di Korea Selatan, meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea.

"Peristiwa yang terjadi baru-baru ini menunjukkan kebutuhan untuk terus memberikan kekuatan udara yang konsisten dan kredibel di seluruh wilayah Indo-Asia-Pasifik," kata General Lori J. Robinson, komandan Angkatan Udara untuk wilayah pasifik.

Pesawat-pesawat pembom ini, dimana para pejabat militer AS menolak untuk mengatakan dengan tepat di mana mereka akan dikerahkan, adalah pesawat pembom siluman B-2 Spirit, sebuah pesawat pembom canggih dimana Angkatan Udara Amerika Serikat hanya memiliki sekitar 20 pesawat dari pembom tersebut.

Hal ini datang ketika Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke laut di lepas pantai timurnya, menyusuls setelah dilakukannya uji coba nuklir dan peluncuran roket jarak jauh baru-baru ini.

Peluncuran rudal jarak pendek adalah hal biasa dan sebuah provokatif relatif tingkat rendah yang berada dalam daftar panjang gerakan provokatif yang dilakukan oleh Korea Utara.

Korea Utara menembakkan enam roket berkaliber tinggi ke laut seminggu yang lalu sebagai protes atas penerapan sanksi ekonomi, sanksi baru terhadap Pyongyang yang dilakukan oleh Dewan Keamanan PBB. Sanksi ini dikabarkan lebih berat dibandingkan dengan sanksi yang telah dibebankan pada Iran, dimana Iran mengalmi kegoncangan ekonomi setelah mendapatkan embargo dari beberapa negara dunia.

Kapal-kapal kargo dari Korea Utara harus mendapatkan pemeriksaan dari semua negara dan beberapa orang berikut institusi telah masuk ke dalam daftar hitam sehingga mereka tidak bisa lagi melakukan transaksi keuangan.

Sanksi ini sendiri diberlakukan sebagai akibat langsung dari tes nuklir ke empat yang dilakukan oleh Korea Utara pada bulan Januari dan peluncuran roket ruang angkasa bulan lalu, yang dipandang sebagai uji coba rudal balistik yang disamarkan.

Status Korea Utara dan Korea Selatan hingga saat ini sebenarnya masih dalam status perang. Dan menurut perjanjian, kedua negara saat ini tidak terlibat dalam perjanjian gencatan senjata apa pun.

sumber: al-arabiya, ms
oleh: n3m0

Advertising - Baca Juga : Printer Problem

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top