Courtesy of Zaman Al-Wasl
wartaperang - Sebuah koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang berperang di Yaman mengatakan pada hari Rabu bila mereka telah bertukar tahanan dengan pihak lawan yaitu Houthi dan juga menyambut gencantan senjata dalam pertempuran di perbatasan, mendorong harapan untuk mengakhiri perang selama yang telah berjalan setahun dan telah menewaskan sekitar 6.000 orang.

Riyadh mengkonfirmasi dari terjadinya gencatan senjata terbatas yang langka dalam konflik itu yang terjadi sehari setelah pejabat senior Yaman mengatakan delegasi dari Houthi, yang adalah sekutu dari musuh kerajaan Saudi yaitu Iran, berada di Arab Saudi untuk melakukan pembicaraan mengakhiri perang.

Namun, baik menteri luar negeri Arab maupun dari Yaman kemudian mengatakan negosiasi formal untuk mengakhiri pertempuran hanya bisa berlangsung di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan harus mencakup pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.

Riyadh dan koalisi negara-negara Arab memasuki perang sipil Yaman tahun lalu dalam upaya untuk mendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi setelah Houthi dan pasukan yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh digulingkan dari kekuasaan.

Kantor berita negara Saudi SPA mengatakan mediator dari suku Yaman telah memfasilitasi pertukaran seorang letnan Saudi yang ditangkap oleh Houthi dengan tujuh tahanan warga Yaman yang ditahan di kerajaan.

Badan ini tidak memberikan rincian lebih lanjut, namun beberapa media Yaman telah melaporkan bahwa pertukaran terjadi di perbatasan antara kedua negara awal pekan ini.

Mengutip pernyataan dari Saudi, SPA juga mengatakan, "Kepemimpinan pasukan koalisi menyambut kelanjutan dari keadaan tenang di sepanjang perbatasan yang memberikan kontribusi untuk solusi politik."

Setelah bertemu dengan rekan-rekannya dari negara-negara Arab di Teluk dan Yaman, Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan ia mendukung upaya utusan khusus PBB Ismail Ould Cheikh Ahmed untuk menyelesaikan krisis berdasarkan resolusi PBB no. 2216, yang menyerukan pada Houthi untuk mengembalikan kekuasaan kepada pemerintah Hadi.

Namun, ia menambahkan dalam sebuah konferensi pers bahwa jeda itu penting untuk memberikan bantuan dan pasokan medis untuk warga di wilayah utara Yaman.

Houthi Tolak Dukungan IRAN

Konflik Yaman telah jatuh ke jalan buntu, di mana Houthi masih menguasai ibu kota Sanaa dan kota-kota besar lainnya di pusat Yaman, sementara pasukan gerilya telah menembaki dengan artileri pasukan Saudi di sepanjang perbatasan utara.

Dalam sebuah itikad baik kepada Arab Saudi, seorang pejabat senior Houthi berusaha untuk menjauhkan kelompoknya dari Teheran, musuh utama Riyadh di kawasan, mengatakan para pejabat Iran dalam sebuah posting di Facebook untuk keluar dari konflik Yaman.

"Para pejabat di Republik Islam Iran harus diam dan berhenti melakukan eksploitasi terhadap Yaman," kata Yousef al-Feshi, anggota Komite Revolusi yang menjalankan daerah Yaman yang dikuasai oleh Houthi.

Kekuatan Sunni Arab Saudi telah lama menuduh Syiah Iran berusaha memperluas pengaruhnya di Yaman dengan membantu Houthi, yang berasal dari cabang Zaidi dari Islam Syiah.

Komentar oleh Feshi, yang dipandang sebagai dekat dengan pemimpin keseluruhan Huthi 'Abdel-Malek al-Houthi, adalah pesek pertama oleh kelompok tersebut kepada Iran, yang telah lama dikenal sebagai pendukung utamanya.

Pada hari Selasa, Brigadir Jenderal Masoud Jazayeri, wakil kepala staf angkatan bersenjata Iran, menyatakan bahwa Teheran bisa mengirim penasihat militer untuk membantu Huthi di Yaman seperti yang telah dilakukan di Suriah dalam mendukung pasukan Presiden Bashar al-Assad.

Juru bicara koalisi, Brigadir Jenderal Ahmed al-Asseri, mengatakan bila kepala suku Yaman telah meminta untuk periode tenang membiarkan bantuan kemanusiaan lewat namun ia menolak untuk mengomentari kunjungan yang dilaporkan oleh delegasi Houthi.

"Masih terlalu dini untuk fokus pada mereka yang melaksanakan peran ini," kata Asseri kepada kantor berita milik Saudi al-Arabiya TV. "Mari kita fokus pada hasil, yang ada akan menguntungkan untuk saudara-saudara kita yang terkena dampak dari apa yang telah dilakukan oleh milisi Houthi. Kami tidak ingin berbicara tentang individu."

Menteri Luar Negeri Yaman Abdelmalek al-Mekhlafi mengatakan pembicaraan di Arab Saudi terkait isu-isu tahanan dan isu lain, menambahkan bahwa pembicaraan damai hanya bisa terjadi sesuai dengan resolusi PBB.

sumber: ZA
oleh: n3m0

Advertising - Baca Juga :
Cerita Tiga Pengusaha Tamak - Dongeng Yunani
Surprising Benefits of Tomato for Beauty

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top