wartaperang - Pasukan pemerintah Suriah pada hari Minggu merebut kembali semua pusat kota kuno Palmyra dari Negara Islam (ISIS/IS), setelah pertempuran sangat sengit dimana ratusan tentara pendukung rezim Suriah telah menjadi korban, membuka jalan ke jantung negara kelompok militan Negara Islam di timur Suriah yaitu Raqqa dan Deir Azzor.

Pertempuran itu sendiri terjadi setelah pasukan pemerintah rezim Suriah SAA, didukung oleh milisi syiah, Hizbullah, jet-jet tempur Rusia dan AS menggempur posisi pasukan Negara Islam di Palmyra.

Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan di depan umum bahwa merebut kembali dari Palmyra adalah sebuah "prestasi penting."

"Ini merupakan prestasi yang penting dan bukti segar efisiensi tentara Suriah dan sekutu-sekutunya dalam memerangi terorisme," kata Assad terkait direbutnya kembali Palmyra, selama pertemuan dengan anggota parlemen Perancis di Damaskus.

Sebuah pernyataan yang dibacakan di televisi Suriah mengatakan bahwa merebut kembali Palmyra dari Negara Islam juga menunjukkan bahwa pasukan pemerintah Suriah dan sekutu mereka adalah satu-satunya kekuatan yang mampu mengalahkan terorisme di Suriah.

Dikatakan tentara dan sekutu-sekutunya, yang didukung oleh angkatan udara Suriah dan Rusia, akan melanjutkan kampanye mereka terhadap Negara Islam, Nusra Front "dan kelompok teroris lainnya".

Pemerintah Suriah telah menjelaskan semua faksi bersenjata yang melawan Presiden Bashar l-Assad sebagai kelompok teroris.

Sebelumnya dilaporkan bahwa pasukan rezim Suriah maju ke Palmyra pada hari Sabtu dengan dukungan berat dari serangan udara Rusia, mengambil kendali dari beberapa wilayah setelah serangan habis-habisan terhadap pejuang Negara Islam, media pemerintah Suriah dan kelompok monitoring mengatakan.

Tayangan televisi menunjukkan gelombang ledakan dalam kota Palmyra dan asap mengepul dari bangunan, tank dan kendaraan lapis baja terlihat menembakkan senjata mereka dari pinggiran.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan itu adalah serangan terbesar dalam kampanye tiga minggu oleh tentara Suriah dan pejuang milisi sekutu untuk merebut kembali kota gurun dan membuka jalan menuju benteng Negara Islam lebih ke timur.

Direktur Observatorium Rami Abdulrahman mengatakan tentara Suriah dan sekutu milisi telah menguasai sepertiga dari Palmyra, terutama di barat dan utara, termasuk bagian dari kota kuno dan reruntuhan era-Romawi. Tentara juga bertempur di front selatan, katanya.

Media Suriah dan saluran televisi Arab menyiarkan dari lereng benteng abad pertengahan Palmyra, salah satu daerah terakhir dari dataran tinggi yang direbut oleh tentara pada hari Jumat, mengatakan bahwa pasukan maju ke Palmyra dan telah mengambil beberapa lingkungan.

Merebut kembali Palmyra, yang direbut oleh pasukan Negara Islam pada Mei 2015, akan menandai kemunduran terbesar untuk Negara Islam di Suriah sejak intervensi Rusia di konflik lima tahun dalam mendukung Assad.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Minggu berbicara melalui telepon dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad, mengucapkan selamat kepadanya atas pasukannya merebut kembali Palmyra, kata Kremlin.

"Dalam pembicaraan dengan Presiden Suriah, Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada rekannya dimana pasukan Suriah membebaskan kota Palmyra dari teroris, mencatat pentingnya melestarikan kota bersejarah yang unik ini untuk budaya dunia," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip kantor berita Ria Novosti.

Menurut kantor berita Rusia Interfax, juru bicara Kremlin mengatakan Assad mengatakan kepada Putin bahwa merebut kembali Palmyra ini tidak mungkin tanpa bantuan Rusia.

Negara Islam dan cabang al-Qaeda Suriah, Nusra Front dikecualikan dari penghentian permusuhan selama sebulan yang telah membawa jeda dalam pertempuran antara pemerintah dan pemberontak yang berjuang melawan Assad di Suriah barat.

Gencatan senjata yang terbatas telah memungkinkan beberapa pengiriman bantuan untuk sampai ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak dapat diakses.

Komite Internasional Palang Merah mengatakan pada hari Sabtu bila mereka membawa makanan dan alat kebersihan untuk tiga bidang di Damaskus selatan sehari sebelumnya.


Video dari pertempuran:

sumber: al-arabiya
oleh: n3m0

Advertising - Baca Juga :
Sang Pengelana dan Sang Pohon Ek - Dongeng Yunani
Here’s how the Brain to overcome Stress

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top