wartaperang - Negara Islam secara resmi memposting di Twitter account mengakui serangan di jantung kota Jakarta pada hari Kamis adalah serangan ke negara yang paling padat penduduk Muslimnya di dunia untuk pertama kalinya.

Sedikitnya tujuh orang - lima penyerang dan dua warga sipil - ketika militan meluncurkan serangan bunuh diri, menembak dan pemboman yang merobek sebuah kafe Starbucks dan menggoyang distrik kedutaan di negara mayoritas Muslim.

Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan secara online, ISIS mengatakan bahwa sejumlah bom "diledakkan pada saat yang bersamaan dengan serangan dari empat tentara kekhalifahan ... dengan senjata ringan dan sabuk bunuh diri."

Pernyataan itu mengatakan serangan menargetkan pertemuan warga dari "koalisi Salibis," mengacu pada aliansi pimpinan AS dari negara-negara yang memerangi ISIS di Irak dan Suriah.

Lima ekstrimis melancarkan serangan Kamis di jantung ibukota Indonesia, rupanya menyalin serangan Paris karena mereka meledakkan bahan peledak dan menembaki orang di distrik yang digabung dengan mal, kedutaan besar dan kantor PBB.

Sebelum pernyataan resmi, kantor berita yang bersekutu dengan ISIS mengatakan kelompok militan berada di balik serangan di Jakarta sebelumnya, Kamis.

"Pejuang ISIS melakukan serangan bersenjata pagi ini menargetkan warga asing dan pasukan keamanan yang dituduh melindungi mereka di ibukota Indonesia," kata kantor berita Aamaaq pada saluran instagramnya.

Reuters fotografer Darren Whiteside, yang berada di dekat Starbucks ketika ledakan terjadi, mengatakan puing-puing berserakan di jalan 30-40 meter di depan kafe dan ia melihat tubuh seorang perwira polisi diseret.


Polisi menyatakan serangan itu berakhir setelah beberapa jam, dan mengatakan tidak ada lagi penyerang yang melarikan diri berada diluar.

3 Pembom Bunuh Diri, 2 Penyerang

Anton Charliyan, juru bicara kepolisian nasional, mengatakan tiga pembom bunuh diri dan dua penyerang lainnya bersenjatakan pistol melakukan serangan, yang katanya dimulai dengan bom bunuh diri diduga di Starbucks berlawanan dengan pusat perbelanjaan besar.

Ketika ledakan terjadi, dua penyerang bersenjata sedang menunggu di luar.

Kedua orang itu kemudian mengambil sandera di Starbucks, seorang warga Aljazair dan seorang warga negara Belanda, dan menembak mati warga Belanda.

Orang Indonesia mencoba untuk membantu tetapi ditembak mati, katanya. Warga Aljazair itu terluka.

Setelah mendengar ledakan, polisi menuju ke lokasi dan membunuh para penyerang.

"Segera setelah itu, dua orang mengendarai sepeda motor dan turun dari sepeda motor mereka, berlari ke pos polisi dan meledakkan diri," katanya.

Empat petugas polisi berada di dalam dan sekarang dalam kondisi kritis, kata Charliyan.

Bersama pembom bunuh diri, empat alat peledak diledakkan selama serangan - satu di Starbucks, setelah bom bunuh diri, dan selama tembak-menembak antara polisi dan para penyerang.

"Ada dua bom lagi yang kami duga mereka ingin ledakan, dua yang besar," katanya.

MetroTV mengatakan, mengutip seorang pejabat polisi juga mengatakan seorang pria Kanada diantara mereka yang tewas dalam serangan itu.

Peringatan dari ISIS

Serangan terjadi setelah ancaman ISIS untuk menempatkan negara dalam "sorotan."

Sebelum kantor berita afiliasi ISIS mengklaim serangan itu, kepala polisi Jakarta mengatakan bahwa kelompok tersebut "jelas" di balik serangan itu.

"ISIS berada di belakang serangan ini pasti," kata Tito Karnavian kepada wartawan.

Karnavian mengatakan tentara ISIS dari Indonesia Bahrun Naim, yang diyakini berada di Suriah, telah "berencana untuk melakukan ini. Dia berada di belakang serangan ini."

Charliyan sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa "ada kecurigaan kuat bahwa ini adalah kelompok terkait ISIS di Indonesia."

"Dari apa yang kita lihat hari ini, kelompok ini mengikuti pola serangan Paris."

ISIS mengklaim serangkaian penembakan terkoordinasi dan bom bunuh diri di Paris pada bulan November yang menewaskan 130 orang tewas.

Charliyan mengatakan bahwa kelompok itu sebelumnya mengeluarkan peringatan samar, mengatakan akan ada "konser di Indonesia," yang telah meminta polisi untuk meningkatkan keamanan menjelang perayaan Tahun Baru.

Polisi menggagalkan serangkaian plot teror di Desember, termasuk beberapa diyakini terkait dengan ISIS.

Ratusan warga Indonesia dikhawatirkan telah bepergian ke luar negeri untuk bergabung dengan kekhalifahan yang telah di deklarasikan, dan banyak dari mereka telah kembali, meningkatkan kekhawatiran mereka bisa melancarkan serangan di dalam negeri.


Berita terkait: Baku Tembak Sarinah

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top