wartaperang - Penjaga Libya mengatakan pada hari Senin mereka berhasil memukul mundur serangan maritim oleh Negara Islam di terminal minyak Zueitina di utara negara itu.

Negara Islam mencoba pekan lalu untuk merebut terminal ekspor yang terkenal dengan "bulan sabit minyak" dari Libya utara, menewaskan 56 orang dalam dua pemboman martir di Zliten dan Ras Lanuf, timur Tripoli.

"Pada Minggu malam, penjaga mencegat tiga kapal yang mencoba masuk ke pelabuhan minyak Zueitina," Ali al-Hassi, juru bicara penjaga yang melindungi fasilitas minyak untuk pemerintahan Libya yang diakui.

"Mereka melepaskan tembakan dan menghantam salah satu kapal. Dua lainnya dipukul mundur tapi kembali beberapa saat kemudian untuk menarik kapal yang telah terkena," katanya.

"Kami bisa mengatakan itu Negara Islam karena kami telah menerima informasi bahwa Negara Islam akan mencoba untuk masuk Zueitina lewat laut," kata juru bicara itu kepada AFP.

ISIS telah mencoba selama beberapa minggu untuk mendorong ke timur dari kubu pesisir Sirte, mengancam untuk menguasai kekayaan minyak Libya.

Libya turun ke dalam kekacauan setelah penggulingan dan pembunuhan diktator lama Moamer Kadhafi tahun 2011.

Sejak saat itu, Libya telah memiliki pemerintahan yang saling bersaing sejak Agustus 2014, ketika sebuah aliansi yang didukung milisi Islam menyerbu Tripoli, memaksa pemerintah yang diakui oleh dunia internasional untuk berlindung di timur.

PBB mendesak kedua belah pihak untuk menerima perjanjian pembagian kekuasaan yang diharapkan akan membantu untuk membalikkan keuntungan teritorial dari Negara Islam.

Minyak adalah sumber daya alam utama Libya, dan negara mempunyai cadangan minyak yang diperkirakan sekitar 48 miliar barel, yang terbesar di Afrika.

Kapasitas produksi pra-pemberontakan sekitar 1,6 juta barel per hari, namun kerusuhan telah memaksa penurunan besar dalam produksi, dan output sekarang hanya sekitar 500.000 barel per hari.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top