wartaperang - Pasukan keamanan Filipina menyatakan keprihatinan atas sebuah "ancaman terorisme yang muncul", setelah penyerangan bunuh diri menyerang ibukota Indonesia pada hari Kamis.

Polisi mengatakan lima tersangka dan dua warga sipil tewas, sementara 10 orang lainnya terluka, setelah serangkaian ledakan dan tembakan merobek sebuah kafe Starbucks di Jakarta dan mengguncang distrik kedutaan.

Polisi Indonesia mengatakan kelompok lokal terkait dengan militan ISIS, yang mengendalikan sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, yang diduga melakukan pembunuhan, meskipun identitas para penyerang belum di umumkan.

"Pasukan keamanan kami sangat menyadari ancaman yang muncul dan telah melakukan operasi untuk mencegah aksi teror di mana saja di negara ini," kata seorang militer dan polisi dalam pernyataan bersama Filipina terkait insiden Jakarta.

Juru bicara militer Kolonel Restituto Padilla mengatakan kepada AFP tak ada ancaman spesifik baru-baru didapat oleh pihak berwenang di Filipina.

Namun, ia mengatakan polisi dan pasukan militer terus memantau "ancaman biasa dari kelompok teroris lokal, seperti BIFF dan ASG."

Abu Sayyaf Group (ASG), yang disalahkan untuk banyak serangan bom paling mematikan bangsa Katolik, serta Fighters Bangsamoro Kebebasan Islam (BIFF) gerilyawan Muslim, telah berjanji setia untuk Negara Islam atau ISIS/IS.

Militer mengatakan kedua kelompok memiliki anggota militan asing terlindung masa lalu yang melarikan diri dari penuntutan untuk pemboman Bali 2002 di Indonesia.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top