Courtesy of Zaman Al-Wasl
wartaperang - Rusia telah melakukan serangan udara yang lebih mematikan terhadap provinsi-provinsi di utara Aleppo dan Idlib, menewaskan sedikitnya 55 orang pada hari Selasa, demikian menurut para aktivis.

Kampanye udara yang menghancurkan dari Rusia telah menewaskan 25 orang di kota Manbej yang dikuasai oleh ISIS atau Negara Islam, termasuk 3 anak dan 5 wanita, dan melukai 40 orang lainnya.

Di kota terdekat yaitu Maresta al-Khan, 10 orang tewas dan 12 luka-luka.

Serangan Rusia juga telah menewaskan 10 orang di lingkungan Kadi Askar di kota Aleppo.

Di provinsi tetangga Idlib, sedikitnya 10 orang, termasuk tiga anak, tewas dalam serangan udara Rusia di kota perbatasan Sarmada.

Pada hari Senin, 35 orang, termasuk 20 anak-anak, tewas dalam serangan udara Rusia di sebuah sekolah di kota Anjara di Aleppo.

Blok oposisi utama, Koalisi Nasional Suriah, mengatakan dalam sebuah laporan yang dirilis pada hari Sabtu bahwa mereka telah mendokumentasikan kematian warga sipil sejumlah 1730 orang karena serangan udara Rusia sejak diluncurkan bulan September 2015.

Setidaknya 135 anak termasuk di antara mereka yang tewas, koalisi mengatakan, menambahkan bahwa lebih dari 29 rumah sakit telah hancur dalam serangan, di samping sekolah, rumah dan tempat ibadah.

Dalam sebuah pernyataan, koalisi meminta Dewan Keamanan PBB "untuk memikul tanggung jawab ke arah pelanggaran secara terus menerus oleh Rusia untuk 'hukum internasional dan kemanusiaan'".

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa "klaim Rusia memerangi terorisme adalah dalih untuk membenarkan agresi terhadap Suriah, dimana dari hari pertama angkatan udara Rusia telah melakukan pembantaian terhadap warga sipil."

"Hampir 94 persen dari 12.000 sorti angkatan udara Rusia sejauh ini telah diterbangkan di Suriah menargetkan warga sipil dan Tentara Suriah Bebas(FSA)."

Rusia mengatakan tujuannya adalah ISIS dan kelopok "teroris" lainnya, menambahkan bahwa laporan itu bias dan berisi klaim palsu.

Berbicara kepada wartawan, juru bicara kementerian Igor Konashenkov mengatakan laporan itu berisi "klise basi" dan "informasi palsu".

Lebih dari 260.000 orang telah tewas di Suriah sejak konflik dimulai pada Maret 2011 dengan protes anti-pemerintah.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top