Courtesy of Zaman Al-Wasl - Serangan bom beruntun Rusia di Suriah
wartaperang - Kremlin telah membuat sebuah perjanjian dengan Suriah pada bulan Agustus, menurut sebuah dokumen yang tidak biasa diposting minggu ini di sebuah situs pemerintah Rusia yang merinci hal dukungan udara untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Di antara beberapa point dalam kontrak tujuh halaman tertanggal 26 Agustus 2015, Kremlin telah membuat komitmen waktu terbuka untuk penyebaran militer di Suriah, dan kedua sisi dapat mengakhiri kerjasama militer ini dengan pemberitahuan satu tahun sebelumnya.

Personil militer Rusia dan pengiriman dapat masuk ke dalam dan keluar dari Suriah dan tidak tunduk pada kontrol oleh otoritas Suriah, demikian muenurut dokumen tersebut. Suriah tidak bisa masuk pangkalan Rusia tanpa izin Rusia. Dan Rusia tidak bertanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan oleh kegiatan di dalam wilayah Suriah. Sejak kampanye pemboman Rusia dimulai pada akhir September, pasukan Assad telah mampu merebut kembali beberapa wilayah dari pemberontak, dan banyak bantuan kemanusiaan ke negara itu telah terhenti. Sebuah perang yang tampaknya semakin keras sekarang.

Rusia telah mengerahkan sekitar 70 pesawat militer ke Suriah, menurut laporan berita Rusia, dan Departemen Pertahanan mengatakan bahwa mereka telah menerbangkan 5.500 sorti penerbangan.

Pada saat dokumen itu ditandatangani, Rusia menyangkal setiap komitmen militer dimana mereka terlihbat di Suriah. Selama bulan September, ketika militer Rusia secara radikal meningkatkan pengiriman ke pangkalan militernya di dekat pantai Suriah, garis resmi Kremlin adalah bahwa mereka hanya melakukan perawatan rutin di sana.

Tapi dua hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato di Majelis Umum PBB, ia mengumumkan bahwa Rusia akan memulai pemboman di Suriah untuk melawan Negara Islam. Pemerintah Barat telah mengatakan bahwa dalam kenyataannya, Rusia telah berkonsentrasi pada wilayah yang dikuasai oleh Suriah melawan kelompok-kelompok pemberontak lainnya yang berjuang melawan Assad, termasuk yang didukung oleh Amerika Serikat.

"Saya rasa ini adalah dokumen yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini berada di bawah logika sebuah operasi dari sisi Rusia di Suriah," kata kepala komite urusan luar negeri dari majelis tinggi Rusia parlemen, Konstantin Kosachev, kantor berita Interfax melaporkan Jumat.

"Logika ini berarti bahwa operasi kami membutuhkan sebuah kerjasama, dan jelas, landasan hukum ini dimengerti untuk semua orang," kata Kosachev.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top