wartaperang - Seorang pria Emirat dituduh berusaha melakukan serangan terhadap sasaran-sasaran termasuk sirkuit Formula 1 Abu Dhabi dan mengklaim dirinya sebagai pemimpin lokal Negara Islam (ISIS/IS), surat kabar melaporkan pada hari Selasa, mengutip sidang pengadilan federal Agung.

Seorang saksi penuntut mengatakan kepada pengadilan bahwa Emir dan istrinya telah mengambil sumpah setia kepada ISIS melalui media sosial, Gulf News melaporkan.

Ia menikah dengan Alaa Bader al-Hashemi, seorang wanita Emirat yang dieksekusi pada bulan Juli atas pembunuhan guru sekolah US Ibolya Ryan, 47 tahun, di kamar kecil dari sebuah pusat perbelanjaan Abu Dhabi pada Desember 2014.

Saksi mengatakan komputer terdakwa menunjukkan ia menggunakan pidato pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi dan pimpinan Al-Qaeda terakhir Abu Musab Al-Zarqawi untuk menyebarkan ideologi militan radikal di kalangan pemuda dan merekrut mereka.

"Pria itu membuat sebuah situs web bernama 'media batalion' untuk mempromosikan ideologi organisasi-organisasi teroris dan merekrut orang-orang muda untuk mereka," tambah saksi.

Saksi lain mengatakan komputer terdakwa memiliki software untuk log on ke situs untuk mengajar orang bagaimana untuk membuat bahan peledak dengan rencana untuk menargetkan pusat perbelanjaan, sebuah situs militer dan untuk membunuh seorang pemimpin.

Sementara itu, harian The National mengutip saksi mengatakan kepada pengadilan selama persidangan bahwa terdakwa dan istrinya telah melakukan "upacara simbolis untuk membaiat" Al-Baghdadi.

Media internasional tidak diperbolehkan untuk mengakses ke pengadilan pria yang berumur 34 tahun ini, di pengadilan federal Agung di ibukota UEA, yang telah menaikkan langkah-langkah keamanan sejak gelombang protes Musim Semi Arab melanda wilayah tersebut pada tahun 2011.

Dia didakwa bergabung dengan ISIS dan merencanakan serangan di sirkuit Formula 1 Abu Dhabi. Ia kabarnya juga dituduh merencanakan untuk menyerang cabang furnitur Ikea di Abu Dhabi, serta mempersiapkan untuk membunuh pemimpin UEA yang ditentukan.

Uni Emirat Arab adalah anggota dari koalisi pimpinan AS yang telah membom ISIS sejak September 2014.

Otoritas UEA telah memberlakukan undang-undang anti-teror yang lebih keras, termasuk hukuman penjara lebih keras dan bahkan memperkenalkan hukuman mati untuk kejahatan terkait dengan kebencian agama dan "kelompok Takfiri."

sumber: al-arabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top