wartaperang - Seorang warga Palestina masuk ke rumah pemukiman di Tepi Barat dan menikam seorang wanita Israel sebelum melarikan diri Minggu, mengawali sebuah perburuan besar di waktu malam, demikian kata militer Israel.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah warga Palestina lain ditembak mati oleh tentara setelah mencoba untuk menyerang mereka dengan pisau, katanya.

Insiden terbaru terjadi di tengah empat bulan gelombang kekerasan yang Israel katakan adalah didorong oleh hasutan Palestina dan warga Palestina mengatakan hal itu terjadi berakar dari frustrasi selama hidup berdekade di bawah pendudukan Israel.

Dalam serangan itu, seorang warga Palestina menyelinap ke pemukiman Otniel, masuk ke rumah wanita itu dan membunuhnya sebelum pergi meninggalkan lokasi, kata militer. Polisi Israel mengidentifikasi wanita yang dibunuh sebagai Dafna Meir dan mengatakan dia adalah ibu dari enam orang anak dengan umur 30 tahun.

Otniel terletak dekat Hebron, kota terbesar di Tepi Barat dan titik nyala kekerasan. Warga pemukiman bersembunyi di rumah mereka hari Minggu ketika pasukan Israel memblokir jalan-jalan dan menyalakan langit dengan flare ketika mencari penyerang.

Pihak militer mengatakan tidak ada tentara yang dirugikan dalam insiden sebelumnya, yang terjadi di dekat pangkalan selatan kota Nablus, Tepi Barat.

Para pejabat kesehatan Palestina mengidentifikasi penyerang sebagai Wissam Qasrawi, 21 tahun, dari desa Mesilyeh dekat kota utara Jenin.

Juga pada hari Minggu, polisi Israel membatalkan pertemuan di Teater Hakawati, teater nasional Palestina di Yerusalem timur. Anggota dewan teater Ibrahim Deabis mengatakan para staff Israel merencanakan untuk membahas keuangan dengan Menteri Kebudayaan Otoritas Palestina Ehab Bseiso.

"Kami terkejut karena pertemuan ini bukan kali pertama di Yerusalem," kata Deabis. "Israel sekarang berbeda."

Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan mengatakan ia memerintahkan polisi untuk menutup rapat ketika ia mengetahui bila Otoritas Palestina berencana untuk mensponsori sebuah acara di teater. Erdan mengatakan langkah tersebut akan menjadi "pelanggaran kedaulatan Negara Israel."

Israel tidak mengizinkan warga Palestina untuk melakukan apa yang dianggap sebagai kegiatan politik di Jerusalem timur. Palestina mengklaim Jerusalem timur sebagai ibukota mereka. Israel disisi lain mengklaim seluruh Jerusalem sebagai ibukotanya, termasuk bagian timur kota yang direbut dalam perang Timur Tengah tahun 1967.

Israel menutup Hakawati Theater pada 2013 dengan keluhan serupa.

Empat bulan terakhir serangan oleh para warga Palestina hampir setiap hari terjadi dan telah menewaskan 25 warga Israel dan seorang mahasiswa Amerika. Sekitar 145 warga Palestina telah tewas, di antaranya sekitar 100 dikatakan oleh Israel pernah melakukan serangan. Sisanya tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel.

sumber: al-arabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top