wartaperang - Bom bunuh diri Istanbul yang menewaskan 10 orang tewas, sebagian besar warga Jerman, dilakukan oleh militan dari Negara Islam (ISIS), Perdana Menteri Ahmet Davutoglu mengatakan pada hari Selasa.

"Kami telah menentukan bahwa pelaku serangan adalah orang asing yang merupakan anggota dari Daesh," kata Davutoglu di Ankara, menggunakan akronim Arab untuk ISIS.

Menteri Luar Negeri Jerman mengatakan delapan orang warga Jerman ada di antara yang tewas dalam pemboman Istanbul dan sembilan orang lain terluka, beberapa dalam keadaan serius.

Seorang pejabat Turki sebelumnya mengatakan bahwa sembilan orang Jerman telah meninggal. Alasan dari perbedaan itu tidak segera jelas.

Sementara itu, Presiden Recep Tayyip Erdogan sebelumnya mengkonfirmasi pembom adalah warga Suriah.

"Saya sangat mengutuk serangan teror yang dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri asal Suriah," kata Erdogan dalam pidato di Ankara sebagai reaksi pertamanya terkait ledakan.

"Sayangnya, ada korban jiwa, termasuk penduduk setempat dan orang asing. Kejadian ini menunjukkan lagi kita harus berdiri bersama-sama dalam menghadapi teror."

"Posisi bertekad Turki tidak akan berubah. Kami tidak membuat perbedaan diantara nama-nama atau singkatan (kelompok teror)."

"Target pertama semua kelompok teror yang aktif di wilayah ini adalah Turki. Karena Turki berkelahi dengan mereka semua dengan tekad yang sama," tambahnya.

Turki telah dalam siaga tinggi setelah serangkaian serangan yang dipersalahkan pada ISIS termasuk bom bunuh diri ganda di ibukota Ankara pada bulan Oktober yang menewaskan 103 orang. Pemerintah Turki telah dalam beberapa pekan terakhir menahan beberapa tersangka anggota ISIS dengan para pejabat mengatakan mereka merencanakan serangan di Istanbul.

Tapi Turki juga melancarkan serangan habis-habisan ke Partai Pekerja Kurdistan yang terlaran (PKK) dimana Ankara dan sekutu Baratnya mengklasifikasikannya sebagai kelompok teror.

Sebuah kelompok sempalan Kurdi, Freedom Falcons of Kurdistan (TAK) mengaku melakukan serangan mortir ke bandara internasional kedua di Istanbul pada tanggal 23 Desember yang menewaskan seorang tukang pembersih perempuan dan merusak beberapa pesawat.

Sementara itu ultra-kiri Revolusioner Rakyat Pembebasan Partai-Front (DHKP-C) yang dilarang juga telah mengadakan serangkaian serangan skala kecil di Istanbul selama beberapa bulan terakhir.

Wisatawan Jerman dan Norwegia

Televisi CNN Turki Turk mengatakan bahwa wisatawan asing dari Jerman dan Norwegia ada di antara mereka yang terluka dalam ledakan Istanbul.

Seorang pejabat dari satu perusahaan wisata yang menolak untuk diidentifikasi mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok wisatawan dari Jerman berada di lokasi pada saat ledakan itu terjadi, tetapi tidak jelas apakah salah satu dari mereka telah terluka.

Investigasi sedang dilakukan ke dalam jenis peledak yang menyebabkan ledakan dan siapa yang bertanggung jawab, kata pernyataan kantor gubernur.

Seorang saksi dan petugas polisi di alun-alun Istanbul Sultanahmet, yang menjadi daya tarik utama pariwisata, melaporkan melihat beberapa bagian tubuh setelah ledakan, kantor berita Reuters melaporkan.

Saksi mata mengatakan kepada Al Arabiya News ledakan itu sangat keras dan kuat sehingga terdengar dari jarak beberapa kilometer jauhnya, dan banyak wisatawan yang shock. Ledakan itu menyebabkan kawah satu meter dalamnya, demikian menurut laporan media.

Polisi Turki menutup alun-alun ketika ambulans bergegas ke tempat ledakan.

Sultanahmet, dekat dengan Masjid Biru dan Hagia Sophia, adalah wilayah wisata utama di kota terpadat Turki.

Menurut laporan yang belum dikonfirmasi dari televisi yang dikelola negara TRT berdasarkan saksi mata, ledakan itu diduga disebabkan oleh seorang pembom bunuh diri. Polisi telah dilaporkan oleh ditemukannya bagian mekanik di lokasi yang lebih lanjut mengkonfirmasi penggunaan taktik bom bunuh diri.

Kemarin, polisi Turki menangkap 3 tersangka di Diyarbakir yang terkait ke ISIS, mengklaim bahwa mereka akan melancarkan serangan di provinsi tenggara Diyarbakir.

Juga, dua tersangka militan ISIS, yang merencanakan serangan di malam tahun baru di ibu kota Ankara telah ditangkap pada 30 Desember dengan alat dan ikat pinggang peledak.

Ledakan itu bisa menghancurkan sektor pariwisata Turki yang telah menderita karena sanksi Rusia dan meningkatnya ancaman keamanan. Tahun lalu, lebih dari 12 juta wisatawan mengunjungi kota, tetapi jika ketidakstabilan terjadi terus, jumlah ini diperkirakan akan menurun.

Turki Tegang

Ledakan itu terjadi setelah terjadinya serangan mematikan di Turki dalam beberapa bulan terakhir yang telah menyebabkan kota terbesar di Turki dalam keadaan tegang.

Kekuatan ledakan itu cukup untuk didengar di lingkungan yang berdekatan, saksi mengatakan kepada Agence France-Presse.

Menteri luar negeri Rusia mengatakan bahwa serangan bom mematikan hari Selasa menegaskan perlunya negara-negara untuk segera bergabung untuk pertempuran melawan terorisme.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, hari Selasa mengecam serangan bom bunuh diri di Istanbul, menyebutnya sebagai "kejahatan keji" dan mengatakan para pelaku harus diadili.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top