wartaperang - Menteri Luar Negeri Qatar mengatakan pada hari Rabu bahwa Baghdad memiliki tanggung jawab untuk membantu membebaskan lebih dari 20 warga Qatar yang diculik hampir sebulan yang lalu saat perjalanan berburu ke Irak.

Khalid al-Attiyah, yang berbicara di sela-sela konferensi di Doha, mengatakan Doha terus berhubungan dengan Baghdad untuk mencoba membebaskan para pemburu, yang diduga termasuk didalamnya ada anggota keluarga kerajaan Qatar.

"Kami bekerja sama dengan pemerintah Irak. Saya pikir mereka harus memegang tanggung jawab," kata Attiyah, mencatat bahwa warga Qatar telah diberikan izin untuk berburu oleh pemerintah Irak.

Ketika ditanya apakah ia yakin bahwa mereka akan dibebaskan, Attiyah mengatakan: "Insya Allah".

Kelompok pemburu dengan jumlah paling tidak 26 pemburu disandera pada bulan Desember setelah kamp mereka di selatan negara itu, dekat perbatasan Saudi, diserang.

Sembilan orang berhasil melarikan diri dan menyeberang ke Kuwait.

Pemburu berada di sana pada sebuah ekspedisi berlisensi resmi.

Seruan Atiyah ini mengikuti permintaan dari Gulf Cooperation Council, dimana Qatar menjadi anggotanya, agar Baghdad mengambil "langkah-langkah tegas dan segera" untuk menjamin pembebasan para pemburu.

Pemerintah Irak telah mengatakan tidak ada hubungannya dengan penculikan.

Penculikan datang pada saat ketegangan hubungan antara Qatar dan Irak.

Ada permusuhan signifikan di Irak, terutama di wilayah mayoritas Syiah  di selatan. Hal ini terjadi atas sikap Qatar terkait perang sipil Suriah dan tuduhan keterlibatan kerajaan ini terkait kebangkitan kelompok Negara Islam.

Qatar telah secara finansial mendukung pemberontak yang berjuang untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Kelompok milisi Irak, yang memiliki kehadiran utama di daerah Syiah Irak termasuk di selatan, telah mengirim anggota ke Suriah untuk berjuang bersama rezim Assad.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top