Courtesy of Zaman Al-Wasl - Jet tempur Rusia tembakkan misil
wartaperang - Korban tewas telah meningkat menjadi 35, sebagian besar anak-anak, oleh serangan udara Rusia di sebuah sekolah di provinsi Aleppo Suriah pada hari Senin, lembaga pemantau dan aktivis mengatakan.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan serangan di kota Anjara juga melukai sedikitnya 20 orang, semua dari mereka adalah anak-anak dan guru.

Pesawat-pesawat tempur Rusia telah melakukan setidaknya 50 serangan pada hari Senin, menghantam kota-kota pedesaan utara dan barat.

SOHR mengatakan ada serangan udara dan bentrokan berat antara pasukan pemerintah dan pemberontak sejak Minggu di provinsi utara, yang dikendalikan oleh campuran pemberontak moderat dan Islam.

LEmbaga monitor yang berbasis di Inggris ini juga melaporkan bahwa tiga anak tewas akibat serangan roket pemberontak di distrik yang dikuasai pemerintah di kota Aleppo.

Kota tersebut telah terbagi antara pasukan rezim di bagian barat dan pemberontak di timur sejak lama setelah pertempuran dimulai pada pertengahan 2012.

Pasukan rezim secara teratur melakukan serangan udara di timur, sementara pemberontak menembakkan roket ke barat.

Lebih dari 1.700 Warga Sipil Tewas oleh Rusia

Blok oposisi utama, Koalisi Nasional Suriah, mengatakan dalam sebuah laporan yang dirilis pada hari Sabtu bahwa mereka telah mendokumentasikan kematian 1730 warga sipil karena serangan udara Rusia sejak diluncurkan pada September 2015.

Setidaknya 135 anak termasuk di antara mereka yang tewas, demikian koalisi mengatakan seraya menambahkan bahwa lebih dari 29 rumah sakit hancur dalam serangan, di samping sekolah, rumah dan tempat ibadah.

Dalam sebuah pernyataan, koalisi meminta Dewan Keamanan PBB "untuk memikul tanggung jawab terkait pelanggaran Rusia ke 'hukum internasional dan kemanusiaan".

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa klaim Rusia memerangi terorisme adalah dalih untuk membenarkan agresi terhadap Suriah, yang jelas dari hari pertama ketika angkatan udara melakukan pembantaian terhadap warga sipil.

"Hampir 94 persen dari 12.000 sorti serangan angkatan udara Rusia sejauh ini telah ditargetkan kepada warga sipil Suriah dan Tentara Suriah Bebas (FSA)."

Kementerian pertahanan Rusia membantah di bulan Desember 2015 telah menargetkan warga sipil dalam serangan udara setelah laporan Amnesty International menuduh mereka melakukannya.

Rusia mengatakan targetnya adalah Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) dan "teroris" lainnya, menambahkan bahwa laporan itu bias.

Berbicara kepada wartawan, juru bicara kementerian Igor Konashenkov mengatakan laporan itu berisi "klise basi" dan "informasi palsu".

Kembali ke Aleppo, pemberontak Suriah merebut wilayah pada hari Minggu dari Negara Islam (ISIS) di dekat perbatasan Turki, komandan lapangan mengatakan.

Pemberontak telah merebut kota-kota Qura Cobri, Qura Mazra'a dan al-Kherba yang telah dikendalikan oleh ISIS dua pekan lalu.

Omar Kassouma, komandan lapangan dari Divisi Sultan Ibrahim, mengatakan bentrokan masih berlangsung antara pemberontak dan para pejuang Negara Islam di kota Ghazel di perbatasan Turki.

Tantangan besar pemberontak adalah sejumlah besar ranjau darat yang ditanam oleh ISIS sekitar wilayah yang pernah mereka kontrol, demikian Kassouma mengatakan.

Lebih dari 260.000 orang telah tewas di Suriah sejak konflik dimulai pada Maret 2011 dengan protes anti-pemerintah.

Berita terkait: http://www.wartaperang.com/2016/01/foto-rusia-serang-sekolah-8-murid-tewas.html

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top