wartaperang - Sebuah rencana untuk melatih dan memperlengkapi pasukan pemberontak dengan kekuatan 100.000 orang untuk mengalahkan Presiden Suriah Bashar al-Assad disusun oleh Inggris, kemudian dibatalkan karena dianggap terlalu berisiko, BBC Newsnight melaporkan pada hari Kamis(3/7/2014).

Dugaan proposal, yang diajukan dua tahun lalu, adalah ide dari Jenderal David Richards, kepala pertahanan Inggris, menurut BBC.

Usulan rencana rahasia "ekstrak, melengkapi, melatih" sempat diperhatikan oleh Perdana Menteri David Cameron dan Dewan Keamanan Nasional, serta para pejabat AS, BBC mengatakan, mengutip sumber Whitehall.

Sebagai bagian dari usulan Richards, tentara pemberontak Suriah yang moderat akan telah dilatih di pangkalan di Turki dan Yordania.

PBB mengatakan sejumlah 10,8 juta orang di Suriah memerlukan bantuan, dimana 4,7 juta berada di daerah yang sulit dijangkau, sementara yang lain sekitar tiga juta telah melarikan diri selama pemberontakan tiga tahun terhadap Assad.

Beberapa percaya bahwa kesempatan untuk melakukan inisiatif tersebut telah terjawab.

Profesor Michael Clarke, dari Royal United Services Institute think tank, mengatakan kepada BBC: "Kami telah kehilangan kesempatan untuk melatih pasukan anti-Assad yang akan memiliki pengaruh yang nyata di Suriah ketika Assad diturunkan".

"Saya pikir ada kesempatan dua atau tiga tahun yang lalu menjadi terlibat dalam cara yang cukup positif, tapi itu berbahaya dan berenang melawan arus yang lebih luas dari sejarah dan biaya dan ketidakpastian yang sangat tinggi".

Sekitar 400 warga Inggris diperkirakan telah berjuang di Suriah, dalam tindakan yang termasuk dalam kejahatan berdasarkan undang-undang terorisme Inggris.

sumber: alarabiya/n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top