wartaperang - Perancis telah bergabung dengan negara-negara lain dalam memperkuat keamanan di bandara sejalan dengan permintaan AS untuk meningkatkan skrining untuk penerbangan langsung ke AS, pejabat penerbangan mengatakan Jumat(4/7/2014).

Langkah-langkah baru "akan dilakukan dengan cara membatasi sebanyak mungkin ketidaknyamanan bagi penumpang", kata otoritas penerbangan sipil Ditjen Hubud dalam sebuah pernyataan.

Seorang juru bicara Ditjen Hubud mengatakan kepada AFP bahwa "kita tidak bisa membocorkan langkah-langkah tambahan" yang sedang diambil.

Pejabat merekomendasikan penumpang yang melakukan penerbangan ke Amerika Serikat agar sampai ke bandara lebih awal untuk menjalani pemeriksaan tambahan.

Keamanan yang ditambahkan akan terutama dirasakan di Charles de Gaulle dan Orly bandara di luar Paris, tetapi juga di Nice dan Marseille di selatan Perancis.

Charles de Gaulle adalah salah satu hub internasional tersibuk di dunia, dengan puncak kegiatan sekarang, selama periode liburan musim panas Eropa. Setiap hari, 47 penerbangan tujuan AS meninggalkan bandara, menurut kantor ADP mengelola itu.

Bandara yang berada dilokasi jauh seperti wilayah Perancis Tahiti, Martinique dan Guadeloupe juga akan dipengaruhi oleh langkah-langkah keamanan baru.

Inggris dan Belgia pada hari Kamis mengumumkan screening yang lebih ketat di bandara mereka. Penumpang akan melalui bandara Heathrow, London melaporkan skrining ditingkatkan atas alas kaki dan barang-barang elektronik yang mereka bawa ke dalam kabin.

Pemerintah AS tidak memberikan publik alasan untuk meningkatnya alarm mereka, tapi hal itu biasanya datang di tengah kekhawatiran bahwa ratusan radikal Islam melakukan perjalanan dari Eropa untuk bertarung di Timur Tengah bisa menimbulkan risiko keamanan saat mereka kembali.

Ada juga kekhawatiran bahwa kelompok ekstremis Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) telah mengembangkan bom yang sulit dideteksi.

sumber: alarabiya/n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top