wartaperang - Beberapa faksi pejuang oposisi dan pemerintah Suriah mencapai kesepakatan gencatan senjata di sebuah kamp pengungsi Palestina yang terkepung di Damaskus, aktivis dan media pemerintah mengatakan.

Jika perjanjian di Yarmouk, kamp yang terbesar dari sembilan kamp Palestina di Suriah, bisa membantu meringankan penderitaan sekitar 18.000 warga sipil yang telah terperangkap di sana sejak pemerintah memberlakukan blokade pada pertengahan 2013.

Perjanjian sebelumnya untuk mengakhiri pertempuran di Yarmouk memiliki telah runtuh.

Kantor berita resmi SANA mengatakan pada hari Minggu kesepakatan terbaru itu disponsori oleh pemerintah Suriah dan Organisasi Pembebasan Palestina.

Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia juga melaporkan gencatan senjata.

Berdasarkan perjanjian tersebut, senjata berat harus dikeluarkan dari kamp, blokade harus diturunkan dan kekuatan internal akan dibentuk untuk menjamin keamanan. Pintu masuk utama ke kamp harus dibuka, dan infrastruktur harus dipulihkan.

Observatory mengatakan kelompok pemberontak di kamp, beserta faksi pro-dan anti-Assad Palestina semua pihak setuju dengan kesepakatan itu.

Awal tahun ini, PBB telah menyerrukan kepada rezim Suriah dan pemberontak untuk memungkinkan makanan dan bantuan medis ke kamp pengungsi Palestina Yarmouk. Diperkirakan 18.000 orang telah terkepung di dalam kamp ketika konflik di Suriah terus berlanjut.

Belum diketahui apakah pernjanjian ini akan berlangsung lama atau tidak mengingat perjanjian sebelumnya hanya bertahan beberapa bulan saja.

sumber: ZA

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top